Ingat Imam Al Hafitd? 2014 Lalu Bikin Heboh Gegara Habisi Nyawa Kekasih Ade Sara, Kondisinya Kini
Pada 5 Maret 2014 silam, Ade Sara yang sudah tak bernyawa ditemukan di pinggir tol Bintara, Bekasi, Jawa Barat.
Polisi juga meringkus Assyifa di sebuah universitas di kawasan Pulomas, Jakarta Timur setelah mendapat pengakuan lain dari Hafitd bahwa kekasihnya turut terlibat.
Kedua pelaku membunuh korban di dalam mobil Kia Visto milik Hafitd.
"Pelaku membunuh korban di dalam mobil Kia Visto di sepanjang perjalanan wilayah Jakarta Selatan - Jakarta Timur," ujar Rikwanto.
Cerita pembunuhan tersebut bikin geger kala itu karena Hafitd merupakan mantan pacar Sara, sementara Assyifa adalah pacar baru Hafitd.
Ketiganya sendiri sudah saling mengenal sejak sama-sama bersekolah di SMAN 36 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.
Sakit hati menjadi motif keduanya membunuh Sara, meski alasannya berbeda.
Hafitd membunuh Sara karena sang mantan tidak mau dihubungi apalagi bertemu, sementara Assyifa cemburu dan khawatir pacarnya kembali berpacaran dengan Sara.
Kronologi Pembunuhan
Kepala Resor Bekasi Kota Kombes Priyo Widiyanto kala itu mengatakan, Assyifa berhasil membujuk Sara untuk bertemu karena ingin diinfokan soal tempat les yang korban ikuti.
Kedua perempuan itu pun bertemu pada Senin. Hafitd menyusul mereka pada pukul 19.00.
Baca juga: Ingat Raden Brotoseno Eks Suami Angelina Sondakh? Pernah Dipenjara Gegara Pemerasan, Kondsinya Kini
Baca juga: Ingat Mohammad Nuh Mantan Mendiknas, Mantan Menkominfo, Mantan Rektor ITS? Kabar Ketua Dewan Pers
Sara kemudian diajak masuk ke mobil KIA Visto milik Hafitd.
"Di dalam mobil, berbicara sebentar dan (korban) tidak suka. Sara mau melarikan diri ditarik dan mendapat penganiayaan," kata Priyo.
Sara bergantian dianiaya Hafitd dan Assyifa berupa pemukulan, penyetruman, pencekikan menggunakan tali tas, dan penyumpalan mulut korban dengan kertas.
Penganiayaan itu, disebut Priyo, terjadi pada rentang waktu Senin pukul 19.00 WIB sampai dengan Selasa (4/3/2014) pukul 23.00 WIB.
"Selama 26 jam mereka melakukan penganiayaan," ujar Priyo.