Mengenal Spetsnaz Fatal Beauty Pasukan Khusus Wanita yang Diturunkan Rusia, Latihannya Mengerikan
Ukraina tak menyerah meski diserang. Presiden Ukraina Vlodymyr Zelensky dan ibu anegara Olena Zelenska ikut berjuang untuk negaranya.
Selain agen, unit intelijen militer ini juga memiliki unit komando sendiri yang disebut Spetsnaz. Misinya adalah untuk melakukan pengintaian dan sabotase.
Spetsnaz sangat aktif selama masa Soviet, dan bahkan mempelopori invasi di Afghanistan pada 1979, menurut BBC. Unit komando dibentuk pada tahun 1949.
Kata Spetsnaz diterjemahkan sebagai "penunjukan khusus" dan diterapkan pada unit militer elite di Rusia.
Pasukan Khusus Wanita
Nah, di dalam Spetsnaz tak hanya dihuni pasukan laki-laki namun ada juga unit pasukan khusus wanita.
Pasukan khusus ini biasa disebut sebagai "Fatal Beauty".
Dalam latihan perang misalnya, para calon anggota Spetsnaz harus mampu lari mendaki bukit yang tinggi.
Yang lebih sangar, mereka harus lari sembari membawa beban. Begitu sampai di puncak bukit, mereka akan "dihajar" habis-habisan oleh para pelatihnya.
Ya, walaupun cara menghajarnya sebenarnya masih memikirkan keselamatan dan cedera parah karena para pelatih itu masih menggunakan sarung tinju.
Baca juga: China Terlibat di Perang Rusia Vs Ukraina, Isi Pembicaraan Telepon Presiden Xi Jinping dan Putin
Baca juga: Rekam Jejak Olena Zelenska Istri Presiden Ukraina, Tak Gentar Meski Diincar Tentara Rusia Bikin Haru
Oleh karena itu dengan proses pendidikan yang demikian keras dan brutal, anggota Spetsnaz awalnya dikhususkan untuk para pria.
Tapi mengingat banyaknya permepuan Rusia yang ternyata kemampuan bertempurnya lebih jago dari pria, per tahun 2008 Spetsnaz membuka penerimaan anggota perempuan.
Para prajurit wanita Rusia memang telah dikenal sebagai pasukan tempur yang tangguh.
Khususnya dalam PD II ketika mereka ikut bertempur mempertahankan Stalingrad dari serbuan pasukan Nazi Jerman.
Rusia bahkan memiliki ribuan pasukan sniper yang terdiri dari para wanita.
Salah seorang di antaranya, Lyudmila Pavichenko bahkan menjadi sniper paling terkenal di dunia karena berhasil membunuh 309 pasukan Nazi dalam PD II.