Perang Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia Vs Ukraina Picu Eksodus Besar-besaran, Begini Kondisi Muslim atau Warga Islam di Sana
Invasi militer secara total Rusia ke Ukraina memicu suara ledakan bom dan bunyi sirine di berbagai sudut, di Kiev, ibu kota Ukraina.
“Namun, saya perhatikan banyak orang yang berusaha mendapatkan uang dari ATM. Ada antrian di sana dan sekelompok orang segera pergi ke toko untuk membeli produk dasar. Selain itu, semuanya baik-baik saja,” tambah Iliya.
Menurut dia, ada juga kemacetan lalu lintas di jalan-jalan utama yang mengarah ke luar kota.
“Saya tidak bisa menilai jumlah orang yang mencoba meninggalkan kota tapi tentu saja, ada beberapa orang yang ingin meninggalkan Kiev,” kata dia menerangkan.
Baca juga: Erdogan Telpon Langsung Vladimir Putin: Turki Tak Akan Akui Perbuatan Rusia ke Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin seperti diketahui telah mengumumkan operasi militer skala penuh di Ukraina pada Kamis pagi, memberitahu pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan memperingatkan setiap pasukan yang mengganggu akan menghadapi konsekuensinya. Dia mengklaim operasi itu untuk melindungi warga sipil di Ukraina.
Militer Rusia mengatakan pertahanan udara dan pangkalan Ukraina telah dihancurkan sementara banyak bandara sipil dibom.
Separatis di Ukraina timur juga mengatakan mereka telah mengambil alih beberapa kota.
Tank-tank terlihat datang dari Krimea yang diduduki Rusia dan melintasi perbatasan dari Belarus. Ukraina mengatakan angkatan udaranya telah menembak jatuh beberapa pesawat Rusia di timur.
Ada laporan di media Ukraina bahwa pasukan Rusia telah mendarat di kota pelabuhan timur Odesa dan Mariupol.
Kondisi ini pun dikhawatirkan menjadi Perang Dunia III.
Sedang terjadi perang, bagaimana kondisi Muslim atau umat Islam di Ukraina?
Dikutip dari Wikipedia.org, Muslim di Ukraina berjumlah sekitar 4 persen dari keseluruhan jumlah penduduknya.
Kebanyakan mereka adalah daripada kaum Tatar Krimea dan tinggal di semenanjung Krimea.
Baca juga: Hari Pertama Serangan Rusia ke Ukraina, 40 Orang Tewas
Di Kiev sendiri ada sekitar 50 ribu warga Muslim, termasuk dari mereka merupakan warga yang berasal dari luar negara.
Sebelum perang terjadi pada Kamis hari ini, dikutip dari kantor berita Anadolu Agency, Muslim di kota Kostiantynivka di Ukraina timur berharap "perdamaian dan kebaikan" dapat terwujud di negara itu.
