Aurel Hermansyah
Tidak Sembarangan, Simak Alasan Wanita Melahirkan Caesar seperti Aurel Hermansyah
Hanya beberapa kondisi khusus yang membuat operasi caesar menjadi pilihan yang lebih aman untuk melahirkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar kini resmi jadi orangtua.
Aurel Hermansyah melahirkan anak pertama di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta, Selasa (22/2/2022) pagi.
Aurel Hermansyah melahirkan secara caesar. Sebelumnya, Aurel memang diprediksi melahirkan secara caesar.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube AH, Sabtu (18/2/2022), terlihat Atta menemani sang istri mengecek kandungan.
Baca juga: Aurel Melahirkan Anak Pertama di Tanggal Cantik 22-02-2022, Ini Penampakan Anak Atta Halilintar
Baca juga: Aurel Hermansyah Melahirkan Secara Caesar, Video 15 Detik Baby A Disorot: Dari Bayi Udah Keren
Dokter yang memeriksa kondisi bayi dalam perut istri Atta Halilintar itu menyinggung soal bobot badan bayi.
"Makanya tadi saya bilang mungkin nggak cukup nih antara kepalanya dengan panggulnya," jelas dokter.
Apa Itu Operasi Caesar
Operasi caesar adalah cara untuk melahirkan dengan membuat sayatan di perut dan rahim ibu hamil.
Umumnya, operasi caesar memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan melahirkan secara normal.
Namun ada beberapa kondisi yang membuat operasi caesar justru jadi pilihan yang lebih aman untuk melahirkan.
Alasan Wanita Melahirkan Caesar
Seperti yang telah dijelaskan, hanya beberapa kondisi khusus yang membuat operasi caesar menjadi pilihan yang lebih aman untuk melahirkan.

Melahirkan lewat operasi caesar bukannya tanpa risiko.
Tindakan ini diawali dengan pembiusan, dilanjutkan dengan membelah perut dan area rahim untuk mengeluarkan plasenta dan janin.
Karena tergolong sebagai operasi besar, maka tindakan ini juga memiliki implikasi masalah medis.
Dikutip dari lama Raising Children, berbagai komplikasi yang mungkin muncul antara lain pendarahan, pembekuan darah, infeksi pada luka dan peningkatan risiko depresi pasca bersalin.
Sayangnya, kebanyakan calon ibu harus mengambil risiko ini dan menjalani operasi karena berbagai sebab.
Seperti dikutip kompas.com dari Health Line Paranthood, ada sejumlah alasan medis yang mengharuskan operasi caesar yaitu:
1. Pembukaan yang terlalu lama
Operasi caesar biasanya disarankan jika proses pembukaan ibu hamil dianggap terlalu lambat dan membutuhkan waktu lama.
Baca juga: Anofial Asmid Banjir Hujatan usai Larang Aurel Lahiran Caesar, Alasan Ayah Halilintar Bikin Greget
Baca juga: Ferry Irawan Akhirnya Akui Tato Gambar Wanita di Punggung Tapi Bukan Anggia Novita, Lantas Siapa?
Kondisi ini dikhawatirkan dapat membuat ibu kelelahan atau berbahaya bagi kondisi janin.
Centers for Disease Control and Prevention, badan kesehatan di Amerika Serikat, menyebutkan pembukaan yang terlalu lama menjadi alasan terjadinya sepertiga operasi caesar di negara itu.
Terlalu lama artinya proses pembukaan selama lebih dari 20 jam atau lebih dari 14 jam untuk ibu yang sudah pernah melahirkan.
Hal ini bisa terjadi karena bayi yang terlalu besar untuk jalan lahir dan penipisan serviks yang lambat.
2. Posisi bayi tidak normal
Posisi bayi bisa menentukan proses bersalin yang harus dijalani para ibu. Untuk kelahiran vagina, kepala bayi harus berada di arah jalan lahir.
Sayangnya ada beberapa kondisi yang tidak normal sehingga operasi caesar adalah jalan terbaik.
Misalnya saja bayi sungsang dengan kaki atau pantatnya berada di jalan lahir.
Bisa juga kondisi kelahiran transversal yaitu bahu dan sisi samping tubuhnya berada di jalan lahir.
3. Cacat lahir
Dokter akan menyarankan operasi caesar jika ada indikasi janin mengalami cacat lahir.

Misalnya saja seperti kelebihan cairan di otak atau penyakit jantung bawaan, tujuannya untuk mengurangi komplikasi yang mungkin membahayakan.
4. Kondisi kesehatan ibu
Kondisi kesehatan ibu adalah hal utama dalam proses bersalin. Karena itu, ibu dengan catatan kesehatan sering disarankan bersalin melalui operasi.
Riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes gestasional merupakan beberapa di antaranya.
Selain itu, calon ibu yang mengidap HIV, herpes kelamin atau infeksi menular lainnya juga disarankan untuk menjalani CS.
5. Prolaps tali pusar
Prolaps tali pusar adalah kondisi ketika tali pusar melewati leher rahim sebelum bayi lahir.
Hal ini bisa mengurangi aliran darah ke bayi dan membahayakan kesehatan bayi.
Kondisi ini dianggap sebagai situasi darurat dan perlu ditangani segera dengan operasi.
6. Disproporsi sefalopelvis (CPD)
Ada beberapa ibu hamil yang harus merasakan CPD karena panggulnya terlalu kecil.
Baca juga: Bukan Saudara & Anak Angkat, Warisan Rumah Dorce Plus Deposit Rp3 Miliar Diserahkan ke Anak Yatim
Baca juga: Ayah Ayu Ting Ting Keceplosan Sebut Ivan Gunawan Calon Mantu, Benar Nikah Tahun Depan?
Kondisi ini akan menyulitkan bayi lahir melalui vagina termasuk jika kepala bayi tergolong besar.
Untuk menekan risiko bagi ibu dan janin, operasi caesar adalah jalan terbaik yang bisa diambil tim medis.
7. Plasenta bermasalah
Operasi caesar juga diperlukan jika diketahui terjadi masalah plasenta saat kehamilan.
Misalnya saja plasenta yang terletak di bawah menutupi sebagian atau seluruh serviks atau terlepas dari lapisan rahim.
American Pregnancy Association menyebutan kondisi ini cukup banyak ditemukan pada perempuan hamil. Jadi tak heran jika operasi caesar perlu dilakukan.(*)