Minyak Goreng
Meski Terjadi Kelangkaan Minyak Goreng, AKBP Roni Mustofa Pastikan Tak Ada Penimbunan di Pinrang
Dugaan adanya oknum atau kelompok yang bermain dengan melakukan penimbunan stok juga sempat mencuat.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNPINRANG.COM, PINRANG - Kelangkaan minyak goreng Rp14 ribu di Kabupaten Pinrang mulai dikeluhkan warga
Dugaan adanya oknum atau kelompok yang bermain dengan melakukan penimbunan stok juga sempat mencuat.
Polisi pun turun langsung menyelidiki kelangkaan minyak goreng.
Kapolres Pinrang, AKBP Muh Roni Mustafa mengaku telah menurunkan personelnya untuk melakukan penyelidikan.
Namun, Polres Pinrang belum menemukan indikasi penimbunan minyak goreng oleh para distributor.
Kapolres Pinrang, AKBP Muh Roni Mustofa yang dikonfirmasi hal tersebut mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pihaknya belum menemukan adanya indikasi kasus penimbunan stok dalam permasalahan ini.
"Sampai saat ini belum ditemukan indikasi adanya penimbunan dalam masalah ini," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (22/2/2022).
Dikatakan, kelangkaan minyak goreng ini disebabkan adanya pengurangan stok dari distributor untuk wilayah Kabupaten Pinrang.
"Hasil penyelidikan anggota, kejadian ini disebabkan adanya pengurangan stok dari distributor untuk wilayah Kabupaten Pinrang," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pinrang, Abduh mengatakan jika pihaknya sudah mengambil langkah koordinasi dengan perwakilan Bulog Pinrang.
Hal ini untuk mengetahui kesiapan stok minyak goreng yang ada saat ini.
"Kita sudah lakukan koordinasi dengan Bulog Pinrang terkait masalah stok. Kita masih tunggu konfirmasinya. Jika stok memungkinkan, kita akan lakukan operasi pasar," janjinya.
Sementara itu, Kansilog Pinrang, Radityo W Putra Sikado membenarkan jika Dinas Ketahanan Pangan Pinrang telah berkoordinasi dengan pihaknya.
"Iya, kemarin Pak Kadis sudah koordinasi ke kami. Cuma kami sampaikan bahwa saat ini kita juga tidak memiliki stok minyak goreng sama sekali atau lagi kosong,"bebernya.
Radityo mengungkapkan, pihaknya juga sudah melaporkan hal ini ke Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog di Makassar.
Namun, belum ada kepastian kapan stok bisa tersedia lagi.
Ia pun menyarankan Dinas Ketahanan Pangan untuk coba menempuh jalur komunikasi ke pihak distributor.
"Siapa tahu ada distributor yang masih memiliki stok. Kami juga siap membantu pemerintah daerah dalam hal pendistribusiannya ke warga," imbuhnya.