Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pembunuhan Ibu & Anak di Subang

Update Kasus Subang: Saudara Tuti Ungkap 3 Kejanggalan sebelum Pembunuhan

Ida dan Yeti mengungkapkan kejanggalan sebelum pembunuhan ibu dan anak di Subang itu terjadi

Editor: Ilham Arsyam
Tribun Jabar/Dwiky
Yanti Jubaedah (25) istri Yoris (34) saat mendatangi makam Tuti dan Amalia di TPU Istuning, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (18/12/2021) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Apa yang baru dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat?

Kasus pembunuhan Tuti dan Amalia sudah menginjak 6 bulan.

Hingga kini belum ada kejelasan siapa pelakunya. Sementara polisi masih terus bekerja keras untuk menetapkan tersangka dalam kasus perampasan nyawa ini.

Update terbaru kasus Subang kali ini membahas tentang pengakuan 2 wanita yang merupakan keluarga korban.

Mereka adalah kakak-kakak Tuti Suhartini yakni Ida dan Yeti.

Ida dan Yeti mengungkapkan kejanggalan sebelum pembunuhan ibu dan anak di Subang itu terjadi.

Berikut pengakuan mereka melansir dari kanal youtube Freddy Soedaryanto Sport.

1. Firasat

Ida merasakan firasat akan meninggal dunia apalagi ketika itu ia mengidap penyakit lambung.

"Saya ridho lillahi ta'ala. Memang ada perasaan dan firasat, perasaannya engggak enak," katanya dikutip dari kanal youtube Freddy Soedaryanto Sport, Kamis (17/2/2022).

Ibu Muhammad Ramdanu alias Danu itu merasa firasat dan kejadian itu diberikan adiknya, Tuti.

"Mungkin karena dekat saja. Ada ikatan batin," katanya. 

2. Mendengar suara

Yeti Mulyati, kakak lain Tuti, mengungkapkan kejadian aneh beberapa jam sebelum pembunuhan itu terjadi.

Pada malam sebelum Tuti dan Amel dihabisi atau 17 Agustus 2021 malam, Yeti tiba-tiba mendengar suara tek-tek-tek di rumahnya. Saat itu, ia sedang nonton televisi di rumahnya.

"Saya samperin, apaan sih. Saya ambil sapu lidi dikeprok-keprok semua," katanya.

Suara itu semakin keras terdengar dan Yeti pun mengeprak-ngeprak sapu lidi sejumlah bagian di rumahnya.

Karena tak kunjung berhenti, Yeti akhirnya membiarkan saja suara-suara itu.

"Ya udah biarin aja, tapi feeling udah kemana-mana," kaya Yeti.

Meski polisi belum mengungkap pelaku dan dalang pembunuhan itu, Yeti dan Ida meyakini sosok pelakunya.

"Belakang dihitung, dibaca kejadian sebelum-sebelumnya. Saya baca sendiri. Kok gini, kok gini. Oh pasti (ini pelakunya).

Saya sehari-harinya tahu. Ohh, udah otomatis saja," kata Yeti tanpa mau menyebut nama yang dicurigai.

3. Sikap kucing amel

Ida yang mengaku didatangi Tuti dalam mimpi juga meyakini satu sosok di balik pembunuhan Tuti dan Amel.

Dalam mimpi itu Tuti, menyebut satu nama dan meminta Ida untuk tidak ikut-ikut dalam polemiknya.

"Dua hari berturut-turut, mimpi sama. Menyebutkan seseorang," kata Ida.

Firasat Ida semakin kuat ketika dia tiba-tiba ditemui kucing Amel saat berada di Polsek Jalancagak.

Saat bersama banyak polisi, tIba-tiba kucing Amel menciumnya.

Hal ini cukup aneh, karena kucing Amel ini tergolong liar, tapi justru bersikap manis di depan Ida.

Awalnya dia tidak mengira itu kucing Amel, setelah tahu dia pun berusaha mengajak kontak batin dengan kucing Amel.

Dan saat itu, dia seolah-olah dibisiki sosok di balik meninggalnya Amel dan Tuti.

Danu rintis bisnis baru

Sementara itu, sejumlah saksi yang diperiksa intensif polisi kini kembali ke aktivitasnya masing-masing. 

Seperti saksi Muhammad Ramdanu alias Danu yang bakal merintis usaha baru, kedai kopi alias kafe. 

Tak sendiri, Danu akan didukung penuh oleh youtuber Heri Susanto yang selama ini sangat dekat dengannya. 

Kafe yang bakal dikelola Danu ini didirikan di depan kediaman Heri Susanto. 

Heri memastikan kafe ini tanggungjawab sepenuhnya Danu, meskipun secara modal dan pendanaan darinya. 

Diungkapkan, sebelumnya Danu memang dikenalkan pada sejumlah usaha yang digeluti mulai dari bidang pertanian, furniture hingga peternakan kambing. 

"Tapi ternyata dia berbakat dan punya potensi untuk dagang. Danu bisiki saya, katanya,  kang, coba bikin kedai kopi saja," ungkap Heri dikutip dari channel youtube-nya, Jumat (18/2/2022. 

Karena Danu yakin dengan pilihannya, Heru pun langsung menindaklanjuti.

Apalagi, sebelumnya dia juga pernah membuka usaha kedai kopi, meski akhirnya harus tutup. 

Usaha kedai kopi yang dikelola Danu ini tidak membutuhkan modal besar karena secara lahan dan bangunan akan menggunakan kedai lama. 

"Jadi peralatan kopi gak usah beli. Meja, kursi, sudah ada. Low budget lah.
Paling dibenahi tempat untuk area parkir dan mushola, toilet dan tempat selfie," ungkap Heri. 

Dia berharap Danu bisa mengelola usaha kopi ini dan bersabar jika di awal-awal belum banyak konsumennya. 

"Kalau tidak langsung ramai, mudah-mudahan mental danu siap untuk terus saja," katanya. 

Danu yang mendengar hal itu langsung tersenyum. 

"Dari saya mah, selalu siap," ucapnya tegas. 

Diakui Heri, untuk usaha ini memang permodalan dari dia seluruhnya karena sampai saat ini dari juga belum mencairkan gaji dari Youtube.

Diterangkan, meski subscriber Danu kini lebih dari 8 ribu, namun uang adsense yang masuk belum mencapai 100 dolar sehingga belum bisa dicairkan. 

Meski begitu, Heri yakin dengan kerja keras Danu bisa mencapai itu. 

"Pokoknya untuk perkopian bosnya Danu. Bagaimanapun Danu yang ngatur, saya ngikut saja," tukasnya.

Keterangan Terbaru Polisi

Polda Jabar optimistis bakal bisa mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang karena hingga saat ini polisi masih terus melakukan penyidikan.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, sejak awal pihaknya intens dan maraton untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut supaya bisa memberikan keadilan bagi korban dan pihak keluarga. 

"Jadi namanya suatu kasus itu tidak akan mungkin bisa ditutupi selamanya, kita sangat optimis dan berharap bisa diungkap segera. Intinya progres penyidikan berjalan intens, kita maraton dan betul-betul berusaha mengungkap kasus ini," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Senin (21/2/2022).

Dalam melakukan penyidikan kasus tersebut pihaknya sudah memeriksa 106 saksi yang berasal dari kalangan masyarakat maupun pihak keluarga korban itu sendiri.

"Untuk proses penyidik sampai saat ini terus berjalan, tapi untuk materinya apa tidak kita publikasi," kata Ibrahim.

Ibrahim mengatakan, ratusan saksi yang selama ini sudah diperiksa dalam kasus pembunuhan tersebut tentunya yang ada kaitannya dengan kasus ini.

"Untuk saksi ini macam-macam, dari berbagai kalangan yang mungkin ada kaitan dengan kasus ini," ucapnya.

Sementara terkait hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), alat bukti, dan petunjuk dalam kasus ini memang sudah ada, tetapi terkait hal tersebut belum bisa diekspos kepada publik karena masuk materi penyidikan. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul UPDATE Kasus Subang 2 Wanita Ini Ungkap Kejanggalan Sebelum Pembunuhan Tuti dan Amalia, Ini Katanya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved