Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profesor Penemu Vaksin AstraZeneca Dapat Ancaman di tengah Kabar Ratu Elizabeth Positif Covid-19

Profesor Andrew Pollard bahkan kini sampai meminta perlindungan dari kepolisian setempat dia tinggal, di Inggris.

Editor: Waode Nurmin
ap/mirror.co.uk
Direktur kelompok vaksin Oxford Profesor Andrew Pollard diteror. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setahun lebih sejak vaksin AstraZeneca mulai bisa digunakan, kabar mengejutkan datang dari sang penemu.

Sosok yang masuk dalam tim penemu vaksin AstraZeneca Profesor Andrew Pollard dikabarkan mendapat ancaman oleh sejumlah kelompok anti vaxxers.

Dia bahkan kini sampai meminta perlindungan dari kepolisian setempat dia tinggal, di Inggris.

Profesor Andrew Pollard adalah bagian dari tim di balik pengembangan vaksin virus corona Oxford-Astrazeneca.

Terlepas dari reaksi "sangat positif" terhadapnya dan timnya, mereka terpaksa memanggil polisi setelah ancaman mengerikan dari anti-vaxxers dan teori konspirasi.

Berbicara kepada The Sun pada hari Minggu, profesor mengungkapkan tindakan drastis yang terpaksa dia ambil untuk memastikan keselamatannya sendiri.

Dia berkata: “Kami mendapatkan banyak tanggapan negatif dari orang-orang, beberapa di antaranya mengancam.

“Kami memiliki keamanan ekstra selama pandemi dan kami melibatkan polisi jika perlu.

“Ada diskusi rutin dengan mereka tentang potensi ancaman. Ini sedikit menakutkan, tetapi kami didukung."

Demikian berita dikutip dari Wartakotalive.com, bersumber dari mirror.co.uk.

Dia mengatakan dia hanya harus "mengabaikan" ancaman dari para ekstremis dan bahkan menghadapi masalah di sisi keamanan siber tetapi mendapat dukungan penuh dari petugas di sana juga.

Terlepas dari minoritas korespondensi negatif dan mengancam, dia mengatakan bahwa kebanyakan orang sangat positif dan dia bahkan dimintai tanda tangan saat keluar jogging.

Banyak korespondensi positif juga dari anak-anak, beberapa di antaranya dia berharap akan menjadi ahli vaksin sendiri.

Profesor Pollard telah menyaksikan Inggris telah berubah sejak jab AZ pertama diberikan 13 bulan lalu pada 4 Januari 2021.

Orang ketiga yang menerima jab, dia juga dianugerahi gelar kebangsawanan dalam daftar Penghargaan Ulang Tahun Ratu musim panas lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved