Meski SDM Terbatas, KUA Kepulauan di Pangkep Terus Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Masyarakat

TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Kondisi wilayah Kabupaten Pangkep cukup beragam.

Dari 13 kecamatan, terdapat dua pegunungan, tujuh daratan dan empat Kepualuan.

Meski begitu, pelaksanaan tugas dan fungsi KUA masih harus tetap dijalankan meski dengan berbagai rintangan yang sering dihadapi utamanya di daerah kepulauan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Humas Islam Kemenag Pangkep, Zulkifli dalam podcast membumikan agama seri #20.

Membumikan Agama kali ini mengusung tema Lebih Dekat KUA Pangkep.

Disiarkan langsung di kanal YouTube Tribun Timur, Rabu (16/2/2022) pukul 17.00 WITA.

"Pulau di Pangkep memang sangat luas, tapi Alhamdulillah, masyarakat di Pulau menjadi prioritas kami dalam persoalan pelayanan. karena kondisi alam kami yang tidak menentu, sehingga terkadang kami tak bisa sampai di pulau itu," ujarnya.

Ia pun menjelaskan akses transportasi pun menjadi salah satu kendala besar dalam menjalankan tugas dan fungsi KUA.

"Untuk di kecamatan Tangaya ada kapal perintis yang dalam satu bulan mereka ke Kalmas dan Tangaya. Tapi untuk kecamatan Tupabiring dan Tupabiring Utara, harus berangkat dari ibu kota Pangkep, untuk menjangkau ibu kota kecamatannya, dan waktu tempuhnya itu cukup lama," katanya.

Tak sampai disitu, kondisi listrik dan jaringan pun terkadang membuat petugas KUA di kepulauan harus lebih sabar.

"Kondisi inilah yang sangat ironi bagi kita. Dimana listrik terbatas, sehingga terkadang untuk mencetak buku nikah harus dikerjakan tengah malam," tuturnya.

Diketahui, saat ini hanya ada dua kantor KUA yang ada di daerah kepulauan Pangkep.

"Di kepulauan itu hanya ada dua Kantor KUA, satu berada di Kalmas dan satunya lagi di Tupabiring. Alhamdulillah kami juga sudah mengajukan permintaan, insyaallah Tupabiring Utara juga akan dibangunkan Kantor SDSM," sebutnya.

Sementara itu, Kabid Urais Kemeg Sulsel, Tonang Cawidu mengatakan saat ini pelayanan untuk daerah kepulauan memanf belum maksimal.

"Dari segi pelayanan memang belum maksimal, karena transportasi untuk menjangkau daerah kepulauan itu cukup sulit. Dan kementerian agama belum memberikan sarana dan prasarana seperti perahu dan lain-lain untuk menjangkau daerah kepulauan," ucapnya.