Sampai Jabat Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, Nasib Jenderal Sutarman Ternyata Sudah Diramal Gus Dur
Sutarman mengaku, ia tak pernah bermimpi untuk dapat menduduki jabatan tersebut. Namun pada akhirnya, hal itu menjadi kenyataan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sangka jenjang karir mantan Kapolri Jenderal Sutarman, sebelum dicopot Presiden Jokowi, sudah diramal.
Ramalan itu pun datang dari sosok mantan presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau yang akrab dengan nama Gus Dur.
Mulai dari menjabat Kapolda Metro Jaya hingga Kapolri.
Sutarman mengaku, ia tak pernah bermimpi untuk dapat menduduki jabatan tersebut. Namun pada akhirnya, hal itu menjadi kenyataan.
Lima tahun setelah Gus Dur lengser, Sutarman diangkat menjadi Kapolda Kepulauan Riau.
Sutarman menduduki jabatan tersebut selama tiga tahun.
Disinilah jenjang karir Jenderal Sutarman terus naik
Di 2008, ia diangkat menjadi Kaselapa Lemdiklat Polri.
Lalu menjadi Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, dan akhirnya pada 2013 dilantik menjadi Kapolri.
Sayang, Jenderal Sutarman kemudian dicopot Presiden Jokowi tahun 2015 lalu.
Setelah diberhentikan, Sutarman ditawari dua jabatan penting di pemerintahan, menteri atau duta besar. Namun tawaran itu langsung ditolak.

Jenderal Sutarman adalah ajudan Gus Dur saat tokoh NU ini menjabat sebagai Presiden RI.
Sutarman pun salah satu jenderal yang hadir saat pemakaman Gus Dur pada 2013 lalu.
Lantas bagaimana kabarnya sekarang?
Berikut ini cerita ayah Jenderal Sutarman, Pawiro Miharjo, setelah sang anak diberhentikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai Kapolri.