Muhammad Fauzi
Reformulasi dan Reorientasi Pengaderan HMI
Presidium MW KAHMI Sulsel dan Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi menganggap HMI menjadi kawah candradimuka dalam mencetak insan akademis.
Kekhawatiran akan masa depan yang diselimuti perkembangan teknologi ini telah diprediksi Jepang.
"Negeri Sakura" mencemaskan dominasi teknologi mengabaikan sisi manusia. Kabinet lantas mencetuskan inisiatif "Society 5.0" dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi ke-5. Gagasan ini–yang mengusung semangat memanusikan manusia dengan teknologi–telah dipresentasikan kepada sejumlah perusahaan dalam event CeBIT 2017.
Seperti revolusi industri 4.0, society 5.0 juga menuntut kemampuang kognitif, softskill, dan teknologi untuk "menghidupinya".
Kompleksnya kehidupan manusia modern membuat peran manusia sebagai mahluk sosial menjadi vital. Kolaborasi menjadi penting.
Bukan lagi mengedepankan kompetisi satu sama lain. Pun kita tak bisa lagi berdiam diri bahkan hanya mengamati dari kejauhan dalam merespons dinamika zaman. Tetapi, harus terlibat aktif.
Semoga peringatan dies natalis tahun ini tidak sekadar seremonial.
Namun, menjadi momentum untuk berkontempelasi dan introspeksi dalam memajukan himpunan dengan menata ulang proses kaderisasi dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sehingga, HMI betul-betul menjadi kawah candradimuka dalam mencetak insan akademis, pencipta, dan pengabdi. Keberadaannya sebagai organisasi kader juga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas dan bangsa.(*)