Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Dosen

Guru Besar UIN Sebut Banyak Sarjana Abal-abal Tak Dukung Pemerintah Keluar dari Ancaman Covid-19

Apalagi orang yang tidak divaksin bakal terancam mendapat risiko berat, sementara yang divaksin bisa mendapat perlindungan karena antibodinya

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sudirman
youtobe tribun timur
Prof Qasim Mathar hadir secara virtual dalam Diskusi Forum Dosen: Potensi Omicron Memicu Gelombang Ketiga, Fakta atau Isu 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Guru Besar UIN Alauddin Makassar, Prof Qasim Mathar mengingatkan agar tidak menganggap remeh Omicron.

Apalagi orang yang tidak divaksin bakal terancam mendapat risiko berat, sementara yang divaksin bisa mendapat perlindungan karena antibodinya sudah terbentuk.

Itu disampaikan dalam program Live Forum Dosen:Potensi Omicron Memicu Gelombang Ketiga, Fakta atau Isu.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Selle KS Dalle: Masyarakat Terlalu Optimis Capaian Vaksin

Baca juga: Catatan Diskusi Forum Dosen: Menyimak Problematika Pembangunan Kota Makassar

Program ini disiarkan lewat YouTube dan dan Facebook Tribun Timur, Kamis (10/2/2022).

Prof Qasim juga menyentil ihwal pemberitaan di media sosial yang acapkali mengacaukan nalar masyarakat.

Ada dua jenis berita yang dianggap mengacaukan, ialah netizen yang menyebarkan hoaks dengan menimbulkan pesimisme yang meluas di tengah masyarakat.

"Kedua, informasi dari pemerintah resmi tapi dianggap juga bisa mengundang pesimisme bukan optimisme," jelasnya.

Padahal kata dia, pemerintah dalam menyampaikan informasi selalu berbasis data.

Pemerintah tidak mungkin mengatakan Omicron biasa saja, dia harus membuat kebijakan terhadap yang biasa itu.

"Kebijakan itulah yang biasa mengundang rasa takut jika disampaikan dengan gaya lain oleh netizen,  karena itu kebijakan ihwal informasi dari pemerintah harus ditinjau kembali," paparnya.

Ironinya, orang yang menyebarkan berita bohong bukanlah orang awam.

Itu dilakukan banyak sarjana, ialah sarjana yang anti vaksin.

Mereka memanfaatkan isu covid dan omicron untuk menyebar hoaks.

Kemudian mereka yang anti pemerintah memanfaatkan situasi yang galau ini menyebarkan hoaks.

"Tidak sedikit di negara kita Sarjana abal-abal yang tidak mendukung pemerintah untuk keluar dari ancaman pandemi," ungkapnya.

"Universitas juga saya kritik, kenapa menghasilkan sarjana abal-abal, tidak menunjukkan empati," pungkasnya. (*).

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved