Timor Leste
Timor Leste Tak Malu Impor Beras Rusak dari Vietnam, Padahal Petani Lokal Hasilkan Beras Bagus
Tindakan ini diklaim oleh pemerintah Timor Leste sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan rakyatnya di tengah ancaman Pandemi Covid-19.
TRIBUN-TIMUR.COM - Negara Timor Leste kini dihadapkan pada persoalan baru. Selain angka kemiskinan yang tinggi, negara ini juga terang-terangan "menipu" rakyatnya dengan mengimpor beras rusak dari Vietnam.
Tindakan ini diklaim oleh pemerintah Timor Leste sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan rakyatnya di tengah ancaman Pandemi Covid-19.
Dilansir dari lama The Oekusi Post, salah satu program pemerintah Timor Leste yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani.
Tindakan mengelabui tersebut dilakukan dengan mengatakan pada petani bahwa pemerintah akan mempromosikan hasil pertaniannya.
Padahal, pada nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.
Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.
Mereka tak malu mengimpor beras yang bahkan sudah berkurang kadar gizinya.
Kendati demikian, mereka tetap rela mengeluarkan uang ribuan dollar AS untuk membeli beras rusak tersebut.
Indeks Kelaparan Global pada tahun 2017 mengkategorikan Timor Leste sebagai negara dengan tingkat kelaparan yang "serius".
Situasi ini merupakan akibat langsung dari sejumlah hal yang terjadi di negara tersebut.
Sebut saja produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.
Merespon situasi di atas, seorang komentator menilai bahwa hal tersebut tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras yang tak layak.
Padahal, disebutkan bahwa beras yang dihasilkan oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik.
"Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras dari luar negeri."
"Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik, tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.
Mengutip dari Tribunnews.com, Timor Leste dikenal sebagai negara miskin di dunia dan menempati urutan ke 152 dari 162 peringkat ekonomi dunia.(*)