Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Buaya Berkalung Ban

Jurus Tili Taklukkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Kalahkan Panji Petualang dan Pawang dari Australia

Setelah 6 tahun berkalung ban sepeda motor, buaya di Palu, Sulawesi Tengah, kini akhirnya terlepas dari kalungan.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUNPALU.COM/SALAM/KOMPAS.COM
Tili warga asal Sragen, Jawa Tengah (kiri, berbaju merah) saat memperlihatkan ban yang telah dipelaskan dari baya, di Palu, Sulteng, Senin (7/2/2022) malam. Penampakan buaya saat masih terlilit ban (kanan). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah 6 tahun berkalung ban sepeda motor, buaya di Palu, Sulawesi Tengah, kini akhirnya terlepas dari lilitan.

Senin (7/2/2022) malam kemarin adalah akhir dari penantian sejak tahun 2016.

Tili, warga asal Sragen, Jawa Tengah, adalah sosok yang akhirnya mampu menangkap buaya itu dan melepaskannya dari lilitan ban.

Dia bahkan dianggap dianggap lebih hebat dibanding Panji Petualang dan dua pawang buaya asal Australia yang pernah didatangkan ke Palu, Matt Wright dan Christ Willson.

Tili hanya butuh waktu 3 pekan untuk menangkap buaya berukuran raksasa itu.

Apa jurus yang digunakan Tili untuk menangkap reptil berukuran besar yang hidup di dekat muara itu?

Tili tak setenar dengan Panji Petualang, YouTuber dan pembawa acara petualangan.

Baca juga: Detik-detik Hili Dibantu Warga Berhasil Lepaskan Ban dari Leher Buaya di Palu yang Viral Sejak 2016

Panji Petualang pernah berulang kali mencoba menangkap buaya berkalung ban itu, namun tak pernah berhasil.

Tili menceritakan, sudah tiga pekan dia mencoba menangkap buaya itu.

Setiap sore, dia memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil dimakan.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Tili, sambil memegang ban yang dilepas dari buaya, Senin.

Senin petang, Tili kembali memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya itu.

Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Tili turut membantu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Tili.

Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Tili dengan sigap mengikat buaya itu.   

"Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah maghrib baru berhasil," ucap Tili.

Tili menuturkan, buaya ini ditangkap kurang lebih pukul 18.30 Wita.

Buaya yang diperkirakan sepanjang lima meter ini, ditutup matanya menggunakan sarung.

Kemudian, ban yang melilit di leher dilepas dengan cara digergaji.

"Kasihan lehernya sudah luka terkena ban," ujar dia.

Buaya ini ditangkap di dekat Jembatan Palu 2 di I Gusti Ngurah Rai.

Upaya penyelamatan sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya di tahun 2019 lalu.

Seperti diketahui, sejak 2016, banyak orang yang mencoba menangkap  buaya berkalung ban tersebut.

Mulai dari Panji Petualang, dua pakar pemerhati buaya dari Australia, Matt Wright dan Christ Willson, hingga terakhir Foresst Galante dan Tim Discovery Channel.

Namun, tak ada satu pun yang mampu menangkap buaya tersebut.

Hingga akhirnya warga bernama Tili asal Sragen datang dan mampu menaklukkan buaya tersebut.(*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved