Dinas Perikanan Lutim
Dinas Perikanan Luwu Timur Bakal Bagi Bioflok Sarana Budidaya Ikan Tawar di Lahan Terbatas
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Luwu Timur bakal memfasilitasi masyarakat budidaya ikan tawar menggunakan bioflok.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sudirman
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Luwu Timur bakal memfasilitasi masyarakat budidaya ikan tawar menggunakan bioflok.
Sistem bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan melalui rekayasa lingkungan, yaitu menggunakan kolam mini.
Selain itu, metode bioflok juga menekan penggunaan lahan menjadi tidak terlalu luas dan hemat air.
Lewat teknik ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana keluarga yang memanfaatkan pekarangan rumah membudidayakan ikan.
Baca juga: Warga Luwu Timur Bisa Internetan Gratis, Berikut Titiknya di 11 Kecamatan
Baca juga: AMAN Tana Luwu Gelar Dialog Soal Hak Masyarakat Adat Luwu Timur
Kepala DKP Luwu Timur, Alimuddin Natsir mengatakan lewat metode ini, berupaya mendorong ketahanan pangan dan usaha rumahan.
"Kita fasilitasi bio flok, bibit ikan tawar dan pakannya," kata Alimuddin Natsir di kantin PKK Luwu Timur, Senin (7/2/2022).
Alimuddin mengatakan dengan sistem bioflok, masyarakat bisa membudidayakan ikan untuk keperluan pangan dan usaha.
"Jadi bioflok ini tidak terlalu banyak pakai tempat, kalau ada lahan 3x3 meter sudah bisa," ujar dia.
Ia mengatakan, masyarakat yang berminat untuk dibantu membudidayakan ikan dengan bioflok, harus membuat kelompok.
Masyarakat yang nantinya mendapat bantuan ini, akan ada penyuluh yang bertugas mendampingi.
DKP Luwu Timur menyediakan puluhan ribu bibit ikan tawar, untuk dibagikan kepada pembudidaya nantinya
"Lewat bioflok ini, kita mendorong masyarakat berwirausaha dan memenuhi ketahanan pangan," ujar dia.
Alimuddin Natsir juga sudah mesosialisasikan bioflok kepada masyadakat saat mendampingi Bupati Luwu Timur, Budiman berkantor di kecamatan.
"Kalau turun ke desa, saya sampaikan ke masyarakat, ini ada jalan kalau mau usaha ikan, seperti itu," imbuhnya.
Diberbagai daerah, bioflok terbukti efisien dibanding sistem konvensional, bahkan meningkatkan produktivitas lebih dari 3 kali lipat.