Opini Tribun Timur
Prof Basri Hasanuddin, 'Melanggar' untuk Menyelamatkan, Kisah di Balik Kesuksesan Prof JJ
Dalam kesempatan ceramahnya Prof Basri Hasanuddin menyampaikan bahwa sebentar lagi manusia yang ke-5 miliar segera lahir.
Sebab dalam hatinya jika saya tidak berhasil memperoleh bantuan beasiswa ini maka saya akan pulang ke kampung di Paria menjadi “paggalung” atau “pakkampi saping” (petani atau pengembala sapi) kembali mendatangi ruang kerja PR I dan alhamdulillah, diperbolehkan oleh staf untuk menemui pejabat yang bersangkutan (PRI).
Tidak butuh waktu yang lama bagi sang mahasiswa untuk mengemukakan “proposalnya” dengan sejumlah alasan.
Salah satu yang berkesan bagi Prof Basri Hasanuddin pada saat itu sehingga menjadi pertimbangan untuk dapat memberikan beasiswa adalah mahasiswa ini berjumlah sembilan orang bersaudara dengan profesi orang tua sebagai pensiunan TNI berpangkat bintara.
Akhirnya sesaat kemudian Prof Basri Hasanuddin memanggil stafnya dan menuliskan disposisinya agar mahasiswa yang bersangkutan dapat diberikan priotitas untuk memperoleh beasiswa dari Yayasan Latimojong.
Di sinilah nampak kecerdasan Prof Basri Hasanuddin atas telepatinya terhadap keputusan yang diambil.
Hikmah dari cerita ini adalah, apabila dua orang cerdas bertemu, maka keputusan yang dilahirkan futuristik dan sangat brilian.
Mahasiswa semester 3 dari Fakultas Peternakan dan Perikanan tersebut bernama Jamaluddin Jompa yang pekan lalu bertepatan dengan hari Kamis, 27 Januari 2022 diberikan amanah oleh negara untuk memimpin Universitas Hasanuddin periode 2022-2026 setelah meraih suara terbanyak pertama dalam pemilihan rektor UNHAS yang dilaksanakan oleh Majelis Wali Amanat.
Tanpa bermaksud mendahului acara pelantikan pada tgl 27 April 20022 yang akan dating kami menyampaikan Selamat untuk Prof JJ (nama dekat bagi teman-temannya bagi Prof Jamaluddin Jompa MSc PhD) dan terima kasih atas “penemuan intan” dari Prof Basri Hasanuddin.(*)