Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Semarak Imlek 2573

Esensi Perayaan Imlek di Tengah Pandemi Menurut Masyarakat Tionghoa di Makassar

Ritual ibadah tetap dilakukan, doa-doa tetap dijalankan, begitu juga dengan silaturahmi meski dilakukan terbatas.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Tribun Timur/Muh Abdiwan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Makassar bersilaturahmi sekaligus memantau suasana Imlek di berbagai klenteng di Makassar, Selasa (1/2/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perayaan Tahun Baru Imlek 2022 masih dalam suasana pandemi covid-19.

Tetapi ini tidak mengurangi esensi hari Imlek bagi masyarakat Tionghoa.

Ritual ibadah tetap dilakukan, doa-doa tetap dijalankan, begitu juga dengan silaturahmi meski dilakukan terbatas.

Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel, Yonggris Lao mengatakan, walaupun masih dalam masa pandemi, tetapi nilai-nilai imlek masih dilaksanakan.

Ia mengaku, kunjungan atau silaturahmi secara langsung masih sangat terbatas, syukurnya silaturahmi masih bisa dilakukan secara online maupun telepon.

"Yang paling penting orang Tionghoa itu punya satu nilai yang tertinggi dalam perilaku sosialnya. Itu adalah membangun relationship atau Guānxì," ucapnya saat ditemui di Klenteng Xian Ma, Selasa (1/2/2022).

Kegiatan Imlek dimasa pandemi hanya dilakukan dengan ibadah, upacara di rumah masing-masing, dan kegiatan bersifat sosial.

Selain itu, akan ada acara silaturahmi bersama yang diadakan secara hybrid pada 5 Februari mendatang.

"Tahun ini tanggal 5 Februari kita akan adakan temu hati Imlek, mulai jam 4 sampai jam 6, kita mengundang secara online, pejabat-pejabat untuk memberikan ucapan selamat," papaprnya.

Untuk pelaksanan ibadah saat Imlek dibatasi, kapasitas hanya 50 persen dari biasanya.

Sehingga orang yang hendak melakukan kegiatan ibadah harus mengantri. 

Jam operasional juga hanya hingga pukul 17.00 WITA.

"Imlek itu adalah hari suka cita. Jangan sampai di hari kebahagiaan itu justru menimbulkan kesengsaraan untuk orang lain. Jadi tetap jaga prokes," ujarnya.

Adapun shio keberuntungan masyarakat Tionghoa pada tahun ini ialah shio macan air.

Menurutnya, tahun macan akan lebih bergeliat, lebih dinamis, lebih tegas, dan lebih kuat. 

Harapannya, tahun ini pertumbuhan ekonomi dan aktivitas sosial lebih bisa bergeliat dibanding dengan tahun lalu.

"Tahun ini adalah tahun recovery. Pertumbuhan kesempatan untuk maju dan berkerja bisa lebih bagus daripada tahun yang lalu. Macan ini simbol dari keberanian, ketegasan, kekuatan. Kita harap tahun ini kita bisa lebih perkasa dibanding dengan tahun yang lalu," harapnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa Sulsel, Peter Gosal.

Ia menyampaikan, tema Imlek kali ini Cinta Kasih di Tengah Kebhinekaan.

Diharapkan terbangun ketentraman dan tidak ada lagi bencana pandemi covid-19.

"Kita berharap pandemi ini segera berlalu, supaya kita bisa aktivitas normal ekonomi bisa berjalan dengan baik, masyarakat bisa hidup kembali seperti biasa," tuturnya.(Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved