Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Literasi Ulama

AGH Amin Nashir

Anregurutta Haji (AGH) Muh Amin Nashir merupakan ulama Sulsel yang berkiprah di Wajo, Parepare, Makassar, Balikpapan hingga pentas nasional.

Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad MA 

Oleh: Firdaus Muhammad

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel

Anregurutta Haji (AGH) Muh Amin Nashir merupakan ulama Sulsel yang berkiprah di Wajo, Parepare, Makassar, Balikpapan hingga pentas nasional.

Beliau memadukan kiprah di Pesantren As’adiyah dan Pesantren DDI.

Dalam catatan riwayat hidup yang ditulis langsung beliau tertanggal 27 Agustus 1980 saat mukim di Jakarta.

Dokumen ini penulis peroleh dari Bapak Mukamiluddin, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora pada Selasa 25 Januari 2022.

Dalam dokumen tersebut tertulis jejak pendidikan, kiprah di dunia Pendidikan dan politik serta pengabdiannya.

Beliau lahir di Sengkang Wajo pada 7 Desember 1920.

Menempuh pendidikan dasar di Sengkang 1932 kemudian lanjut ke madrasah Tsanawiyah As’adiyah Sengkang tahun 1940.

Antara tahun 1937 sampai 1947 diamanahkan seagai kepala madrasah DDI di Parepare kemudian ke Mangkoso Barru hingga menyeberang ke Balikpapan menjalankan amanah AGH Abdurrahman Ambo Dalle.

Dalam catatan beliau, tahun 1944 diangkat sebagai pegawai agama pemerintahan Jepang di Makassar.

Lalu tahun 1948 menjadi kepala madrasah DDI di Makassar sekaligus menjadi guru pada perguruan Datuk Museng Makassar 1950.

Pada tahun 1951 guru pada sekolah Islam menengah atas (SGIMA) di Makassar.

Tahun 1952 menjadi kepala bagian kemasjidan dan ibadah sosial pada KUAK depag di Makassar serta sebagai kepala dewan perguruan DDI pusat Parepare.

Kemudian tahun 1953 menjabat direktur SMA DDI di Makassar serta tahun 1954 dipercaya sebagai dosen hukum Islam pada perguruan tinggi akademi Makassar dan tahun yang sama beliau dimanahkan sebagai anggota majelis petimbangan pendidikan dan pengajaran agama di Jakarta.

AGH Muh Amin Nashir dikenal aktif berorganisasi. Tahun 1947 menjadi ketua harian DDI Pusat Parepare.

Setahun kemudian dipercaya sebagai Ketua Perwakilan DDI di Makassar.

Tahun 1950 Ketua muda PB DDI Pusat Parepare dan Sekjen Rabithatul ulama di Makassar.

Kemudian 1953 menjadi anggota Liga Muslimin Indonesia di Jakarta dan tahun 1954 sebagai kepala perwakilan DDI di Jakarta.

Selain itu, AGH Amin Nashir aktif di di jalur politik praktis. Tahun 1958 menjadi anggota PB Syuriah Partai NU di Jakarta sekaligus dipercaya sebagai kepala perwakilan Yayasan As’adiyah di Jakarta.

Tahun 1958 sebagai A’wan PB Syuriah Partai NU di Jakarta, kemudian tahun 1971 dipercaya sebagai Khatib Syuriah Partai NU di Jakarta.

Selanjutnya, tahun 1956 sebagai anggota panitia ejaan kata-kata Bahasa Arab dengan huruf latin Depag Jakarta.

Kariernya melejit. 1972 dosen tafsir di PTIQ Jakarta, 1979 Asisten Guru Besar Pengajian Tinggi Istiqlal Jakarta dan tahun 1980 menjabat Dekan Tarbiyah Universitas Islam DDI di Jakarta.

Melahirkan puluhan karya diantaranya Risalah Isra Mikraj, Manasik Haji, Ilmu Tajwid dan Tafsir Bahasa Bugis.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved