Penghapusan Tenaga Honorer
Soal Tenaga Honorer Dihapuskan, Danny Pomanto: Justru Tahun Ini Masih Rekrut Besar-besaran
Pemkot Makassar pada tahun ini justru melakukan perekrutan besar-besaran untuk pegawai kontrak.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penghapusan tenaga honorer pada 2023 mendatang masih membuat pemerintah daerah galau.
Pasalnya, beberapa daerah menyatakan bahwa mereka masih membutuhkan jasa tenaga honorer.
Termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Bahkan Pemkot pada tahun ini melakukan perekrutan besar-besaran untuk pegawai kontrak.
Total diseleksi sebanyak 1500 lebih lewat Laskar Pelangi.
Terdiri dari 12 ribu tenaga kontrak lama ada dan sekira 3 ribu pelamar baru.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, kebijakan tersebut belum begitu dipersiapkan.
"Jadi untuk tahun ini masih bisa (merekrut honorer), tahun depan pasti ada cara lain, pasti ada solusi," kata Danny Pomanto, Selasa (25/1/2022).
Menurutnya seluruh pelayanan birokrasi masih cukup mengandalkan tenaga honorer.
Tercatat saat ini total pegawai di Pemkot Makassar mencapai 22 ribu dimana 50 persen lebih diisi oleh tenaga non ASN.
"Itulah saya tanyakan bagaimana pemenuhan 12 ribu yang kita butuhkan, dari 22 ribu kan kita ASN cuma 10 ribu," ucap Wali Kota Makassar.
Belum lagi tiap tahunnya sekira 400 pegawai yang pensiun, dan itu perlu diisi kembali.
Dia menilai instansi paling krusial adalah dinas pendidikan dan kesehatan.
"Bagaimana guru kalau tidak ada guru honorer, bagaimana perawat," lanjutnya
Meski demikian ada opsi untuk mengalihkan ke P3K hanya saja hal ini tidak bisa meng-cover keseluruhan tenaga honorer tersebut.
Baca juga: Tahun Depan Tenaga Honorer Dihapuskan, 16 Ribu Pegawai di Sulsel Terancam jadi Pengangguran?
Hal sama disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Imran Jausi.