TNI
Karier Mentereng Ex Pangkostrad Hingga Capai Jabatan Puncak Panglima TNI, Wapres dan Presiden
Para mantan Pangkostrad menjadi sangat strategis karena setelah itu mempunyai karir mentereng di militer dan pemerintahan.
TRIBUN-TIMUR.COM- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ( Pangkostrad ) menjadi sangat penting saat ini.
Sebab, seorang Pangkostrad mempunyai paling banyak pasukan di seluruh Indonesia.
Pangkostrad Dudung Abdurachman pernah memimpin pasukan tempur TNI AD yang berjumlah sekitar 30.000 sampai 40.000-an prajurit.
Namun secara resmi jumlah resmi pasukan Kostrad dirahasiakan.
Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi saat menjabat Pangkostrad menyebutkan pada 2017, jumlah ideal pasukan Kostrad untuk menjalankan tugas-tugasnya yakni 46.000 personel.
Pada tahun itu, kata dia, personel Kostrad sekitar 32.000 orang.
Baca juga: Jenderal Maruli Simanjuntak Disebut Punya Faktor Lain Jika Dipilih Pangkostrad, Senior Bisa Kalah
Kostrad tersebar dalam tiga divisi infanteri yakni Divisi I Kostrad bermarkas di Cilodong, Depok; Divisi II di Singorasi, Malang dan Divisi III di Bontomarannu, Gowa.
Dalam perjalanan sejarah kepemimpinan Pangkostrad, rata-rata alumni pimpinannya berhasil menjadi jenderal penuh.
Bahkan, Pangkostrad pertama di TNI berhasil menjadi presiden.
Kemudian, memerintah hingga 32 tahun sejak 1965 hingga 1998.
Ia adalah Jenderal Besar Soeharto.
Soeharto berhasil menjadi presiden kemudian memimpin Orde Baru selama 32 tahun.
Baca juga: Kekayaan Calon Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjutak Kalahkan KSAD, KSAU, dan KSAL
Tak hanya Soeharto, mantan-mantan Pangkostrad belakangan banyak menempati jabatan puncak di ABRI dan TNI.
Selain itu, mantan pangkostrad selanjutnya adalah Jenderal Umar Wirahadikusumah menempati posisi puncak sebagai wakil presiden keempat 1983-1988.
Kemudian Jenderal TNI Makmun Murod menempati posisi puncak KSAD 1974-1978.