Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Arteria Dahlan

Arteria Dahlan dalam Masalah Besar, Petinggi Sunda Empire Langsung Datangi DPR RI untuk Melabrak

Politisi PDIP Arteria Dahlan benar-benar terpojok. Pernyataannya soal bahasa Sunda menjadi bumerang bagi dirinya dan posisinya di DPR RI.

Editor: Muh. Irham
KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana atau Lord Rangga 

TRIBUN-TIMUR.COM  - Politisi PDIP Arteria Dahlan benar-benar terpojok. Pernyataannya soal bahasa Sunda menjadi bumerang bagi dirinya dan posisinya di DPR RI.

Tokoh-tokoh dari Jawa Barat silih berganti melontarkan kecaman terhadap mantan pengacara tersebut, mulai dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, politisi PDIP TB Hasanuddin, hingga Ki Ageng Rangga Sasana, petinggi Sunda Empire.

Ki Ageng Rangga Sasana atau biasa dipanggil Lord Rangga mengaku sangat geram dengan pernyataan Arteria Dahlan tentang bahasa Sunda. Ia bahkan sampai mendatangi kantor DPR RI khusus untuk mencari Arteria Dahlan, Kamis (20/1/2022) siang.

Seperti diberitakan sebelumnya Arteria Dahlan dianggap telah melukai orang Sunda, lantaran pernyataannya dalam rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks DPR/MPR, Jakarta.

Bahkan Arteria meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat Kajati tersebut.

Baca juga: Kasus Arteria Dahlan Soal Sunda: Apakah Pernyataan Saya Salah?

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan. (Foto: Chaerul Umam)

Dikutip dari Wartakotalive.com, Rangga menyebut Arteria menyinggung Sunda Empire.

Kedatangannya ke DPR RI juga dimaksudkan untuk temui langsung Arteria Dahlan.

"Untuk itu Lord datang melabrak dia, kaitannya, persoalannya sebagai wakil rakyat tentunya."

"Lord akan mengingatkan bukan hanya dia, wakil rakyat Pak Arteria tadi, tetapi juga wakil-wakil yang lain."

 
"Sebaiknya menyampaikan pada proses dengan sopan santun," kata Rangga.

Menurut Rangga, apa yang disampaikan Arteria dalam rapat tersebut melanggar kebhinekaan.

Sebab, berbahasa daerah merupakan bagian dari Pancasila.

"Arteria Dahlan dalam konteks persoalannya melarang penggunaan bahasa daerah digunakan untuk komunikasi, ini halnya melanggar kebinekaan Tunggal Ika, artinya dia melanggar Pancasila," tegasnya.

Namun, keinginan Rangga bertemu langsung Arteria serta Fraksi PDIP, batal.

Baca juga: Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf Setelah PDIP Keluarkan Teguran Keras

Lantaran, menurut petugas jaga DPR, Rangga harus membawa surat permohonan audensi serta menyertakan hasil swab antigen negatif untuk bisa masuk ke Gedung DPR.

Rangga pun mengaku akan menyiapkan persyaratan tersebut, dan berkomunikasi dengan Arteria Dahlan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved