Munarman
Munarman Eks Sekum FPI Emosi ke Jaksa: Saya Terancam Hukuman Mati! Bakal Membalas di Yaumul Hisab
Mantan Sekretaris Front Pembela Islam atau FPI sekaligus terdakwa dalam kasus terorisme, Munarman (53) kembali menjalani sidang
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Sekretaris Front Pembela Islam atau FPI sekaligus terdakwa dalam kasus terorisme, Munarman (53) kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jakarta, Senin (17/1/2022).
Agenda sidang pada Senin kemarin adalah mendengarkan keterangan saksi.
Sidang berlangsung dalam suasana panas lantaran Munarman emosi.
Mantan Panglima Komando Laskar Islam FPI dan mantan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ( YLBHI ) itu tak terima dirinya dilaporkan kepada polisi sehingga direjat menggunakan pasal-pasal terkait terorisme.
Munarman kini sedang tersangkut berbagai kasus terorisme di Tanah Air dan luar negeri.
Terbaru, untuk kasus di luar negeri, dia disebut terlibat bom dalam insiden pengeboman di Gereja Katolik Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, pada 27 Januari 2019 lalu.
Hal itu diungkapkan salah satu saksi berinisal IM.
Pengeboma di Pulau Jolo pun ada kaitannya dengan kelompok teroris di Makassar, Sulawesi Selatan ( Sulsel ).
"Pengeboman di gereja di Jolo kemudian membawa kami kepada link atau jaringan yang juga dalam pantauan penyelidikan. Ada link, hubungan, antara peristiwa yang terjadi di Jolo tersebut dengan serangkaian yang kami sebut sebagai 'kelompok Makassar'," tutur IM.
Baca juga: Deretan Kontroversi Munarman Tokoh Aksi 212 dan Sekum FPI Era Habib Rizieq: Siram Narasumber TV One
Dari situ, IM kemudian menghimpun informasi lebih lanjut dan menduga ada keterlibatan Munarman dalam insiden bom di Gereja Katedral Our Lady of Mt Carmel itu.
"Inilah yang membawa kami kepada beberapa saksi-saksi yang kemudian memberi keterangan yang dugaan kuat saya adalah menghubungkan dengan keterlibatan saudara Munarman," ujar IM.
IM juga menyebutkan, Munarman diduga terlibat dalam penyebaran provokasi atau menggerakkan orang untuk melakukan tindak pidana terorisme lewat tabligh akbar di Makassar, 24-25 Januari 2015 lalu.
Dikabarkan ada juga pembaiatan anggota ISIS di acara tersebut.
"Dalam rangka tabligh akbar atau setidaknya-tidaknya ada baiat di dalamnya ada sumpah setia untuk mendukung satu organisasi teror," kata IM.
Cecar saksi