Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu

93 Rumah Rusak di Luwu Akibat Angin Puting Beliung, Biaya Perbaikan Capai Rp 1 M

Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Luwu, tengah merampungkan data korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Bua.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Warga Haeruddin
Angin puting beliung merusak rumah warga di Balambang, Desa Raja, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/1/2022) sore 

TRIBUNLUWU.COM, BELOPA - Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Luwu, tengah merampungkan data korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Bua.

Kepala Dinas Perkim Luwu, Sofyan Thamrin mengatakan, taksiran biaya rehab dan bangunan baru Rp 1 miliar.

Sofyan menjelaskan, taksiran kerugian oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebenarnya hanya Rp 700 juta.

Baca juga: Korban Angin Puting Beliung di Bua Luwu Dapat Bantuan Perbaikan Rumah

Baca juga: Sudah Mundur Jadi Kades, KPU Putuskan Putra Bupati Luwu Bersyarat Jadi Anggota DPRD

Namun itu data awal, dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 45 unit.

"Yakni di Desa Karang-karangan 4 unit, Desa Lengkong 21 unit, dan Desa Raja 20 unit," kata Sofyan, Senin (10/1/2022).

Sementara data per hari ini, lanjut dia, rumah yang rusak terus bertambah dan sudah mencapai 93 unit.

Olehnya itu anggaran yang disiapkan tidak kurang dari Rp 1 miliar.

"Kami taksir tidak di bawah Rp 1 miliar, data yang masuk per hari ini dilaporkan 93 rumah yang rusak," kata Sofyan.

Rumah yang rusak berdasarkan data terbaru adalah 13 unit di Desa Karang-karangan, Desa Lengkong 51 unit, dan Desa Raja 29 unit.

"Adanya perubahan data ini tetap akan kami validasi, data ini tentu harus by name by andres disertai dengan foto fisik rumah," paparnya.

Sofyan menambahkan, penentuan besaran bantuan akan dilihat berdasarkan kebutuhan warga atau kerusakan rumah akibat bencana.

Khusus yang rumahnya hancur atau rata dengan tanah akan dibuatkan rumah baru yang layak huni.

Sementara yang rusak sedang akan disesuaikan dengan kerusakannya.

"Namun tentu tetap akan memperhatikan kerusakan lainnya meski bukan karena bencana, intinya kita buatkan rumah layak huni," paparnya.

Sementara Sekda Luwu, Sulaiman, meminta penanganan pasca bencana harus cepat dengan memperhatikan kebutuhan warga seperti makanan.

"Saya berharap ditetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, dalam jangka waktu ini semua harus selesai," katanya.

"Sesuai harapan pak bupati, memberikan jaminan kebutuhan makan keluarga korban, mendirikan rumah baru bagi korban yang sudah tidak punya rumah serta merehab rumah yang rusak sedang dan ringan," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved