Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muhammadiyah

Hindari Disebut NU, Sekum PP Muhammadiyah Tidak Pakai Kopiah Saat Sampaikan Kuliah Tamu di Unismuh

Dalam menyelesaikan pandemi COVID-19, Muhammadiyah melibatkan 116 rumah sakit, dengan mengucurkan anggaran lebih dari satu triliun.

Editor: AS Kambie
Dok.Tribun
Sekum PP Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti menyampaikan kuliah umum di Unismuh, Makassar, Sabtu, 8 Januari 2022 

“Orang bisa saja tidak senang dengan Muhammadiyah, namun mereka tidak bisa membantah kiprah Muhammadiyah yang mencetak SDM Kesehatan yang tersebar di berbagai penjuru nusantara,” ucap Prof Dr Abdul Muti yang juga Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Bahkan beberapa media internasional, kata Mu’ti, mulai menyadari bahwa organisasi keagamaan bukan hanya mengurusi persoalan spiritual, melainkan mampu memberikan dampak sosial yang nyata.

Bahkan hingga saat ini, Muhammadiyah masih terus mendampingi para penyintas gempa di Kabupaten Selayar yang terkena gempa berkekuatan 7,5 skala richter pertengahan Desember tahun lalu.

Muhamamdiyah sedang membangun 250 hunian darurat bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.

Gaya Kritik Muhammadiyah

Dengan cara itulah Muhammadiyah membangun bangsa, kata Prof Dr Abdul Muti, bukan sekadar berteriak dan mengkritik Pemerintah.

“Selama ini banyak yang bilang bahwa Muhammadiyah ini tidak kritis ke Pemerintah. Padahal, tidak semua Langkah yang dilakukan Muhammadiyah harus kita publikasikan,” kata Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini.

Prof Dr Abdul Muti menyebut, AR Fachruddin saat memimpin Muhammadiyah di Era Orde Baru tidak pernah mengkritik Soeharto di depan umum. Namun, ia sering menulis surat kritik dengan menggunakan Bahasa Jawa Kromo, atau Bahasa Jawa dengan tingkat kehalusan yang tinggi.

Pada era kepemimpinan PP Muhamamdiyah saat ini, kata Mu’ti, model AR Fachruddin juga kerap digunakan.

“Saat menyampaikan masukan soal UU Omnibus Law, PP Muhammadiyah menemui Pak Jokowi memberikan masukan. Meski masukan tak semua masukan kami didengar, setidaknya ada 5 UU yang tidak jadi masuk Omnibus Law, termasuk urusan Pendidikan,” jelas Prof Dr Abdul Muti.

Di hadapan para PWM dan petinggi Unismuh yang terdiri dari para Wakil Rektor, Dekan, dan Ketua Lembaga, Sekum PP Muhammadiyah terus memotivasi membangun tradisi unggul.

Selain hadir di Unismuh, Prof Dr Abdul Muti juga dijadwalkan memberikan pengajian dan nasihat perkawinan dalam acara pernikahan putri Prof Ambo Asse yang dijadwalkan akan berlangsung pada Ahad, 9 Januari 2022.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved