Tribun Luwu Timur
Diperiksa Polisi karena Tampar Remaja, Camat Tomoni Timur: Itu Anak Main Petasan Saat Orang Salat
Sebelumnya, Ia dilaporkan atas dugaan tindak kekerasan terhadap anak di Polres Luwu Timur pada Rabu (5/1/2022).
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Camat Tomoni Timur, Zulkifli telah diperiksa sebagai terlapor kasus dugaan kekerasan anak di Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Terlapor diperiksa penyidik Jumat (7/1/2022) siang.
Sebelumnya, Ia dilaporkan atas dugaan tindak kekerasan terhadap anak di Polres Luwu Timur pada Rabu (5/1/2022).
Dugaan kekerasan yang dilakukan Zulkifli yaitu dengan menampar. Korbannya berinisal AR (7) dan AR (17).
Kejadiannya pada Senin (3/1/2022) malam. Terlapor ini dilaporkan orang tua korban yaitu Prikka Manti.
Kasi Humas Polres Luwu Timur, Ipda Dani Ardin mengatakan pihak terlapor Camat Tomoni Timur telah datang memenuhi undangan klarifikasi.
"Dan (terlapor) telah dilakukan pemeriksaan interogasi," kata Ipda Dani kepada TribunLutim.com, Sabtu (8/1/2022).
Poinnya kata Ipda Dani bahwa terlapor mengakui telah melakukan kekerasan terhadap dua korban.
"Kekerasan dengan cara menampar masing-masing satu kali,"
"Penyampaian Kanit PPA keterangan terlapor mengakui menampar," imbuh Ipda Dani.
Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Camat Tomoni Timur ini pun masih terus bergulir di Polres Luwu Timur.
Malam kejadian, Prikka mengatakan jika anak dan ponakannya tiba-tiba pulang dalam keadaan menangis.
Korban saat ditanya mengaku sudah dijewer oleh Camat Tomoni Timur, karena main petasan.
Brikka menceritakan, anaknya dan kemanakannya sedang bermain petasan di Taman Lapangan Tomoni Timur.
Kemudian Camat Tomoni Timur datang dengan mengemudikan mobil dan berhenti didepan taman.
Camat Tomoni Timur lalu berjalan kaki menuju taman tempat korban membakar petasan.
"Tidak lama datang anak saya menangis kemudian saya tanya kenapa dan dijawab ditampar pak camat karena bakar petasan,” kata pelapor kepada polisi.
Sementara Camat Tomoni Timur Zulkifli saat dikonfirmasi mengakui telah menjewer dan menampar anak yang bermain petasan.
"Saya sudah minta maaf kepada orang tua korban," kata Zulkifli kepada TribunLutim.com.
Ia menceritakan, malam itu giginya sakit dan hendak membeli obat sakit gigi di apotek di wilayah Tomoni.
Malam itu juga, Zulkifli baru saja mengurus jenazah warganya.
"Saya sudah naik ke mobil mau ke Tomoni beli obat, tiba-tiba sopir jenazah bilang ke saya, kenapa itu anak main petasan sementara orang lagi salat Isya,"
"Saya langsung spontan mengarah ke taman, mau rencana saya tegur jangan main petasan karena orang lagi salat," katanya.
Pas turun dari mobil, petasan meletus di dekat kaki Zulkifli yang telah dibuang oleh korban.
"Pas saya turun dari mobil meletus lagi itu petasan di kaki ku. Spontan saya tampar yang besar dan saya jewer yang kecil, lalu menangis," katanya.
"Saya lalu suruh pulang itu anak karena sudah malam dan gerimis," imbuh dia.
Zulkifli sudah berusaha melakukan mediasi kepada orang tua korban dan sudah meminta maaf atas kesalahannya.(*)