Tribun Makassar
Pemkot Makassar Bakal Hadirkan 1000 Lorong Wisata di 2022, Destinasi Baru di Makassar
Rencananya, program ini akan berjalan sekira bulan Maret atau April, masing-masing organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedang mempersiapkan dokumennya.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kehadiran lorong wisata akan menjadi daya tarik baru di Kota Makassar.
Setelah meluncurkan lorong wisata percontohan di Jl Bambapuang, Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar pada 2021 lalu, kini Pemerintah Kota Makassar akan melanjutkan program tersebut di tahun 2022.
Rencananya, program ini akan berjalan sekira bulan Maret atau April, masing-masing organisasi Perangkat Daerah (OPD) sedang mempersiapkan dokumennya.
Sebanyak 1000 lorong di Kota Makassar akan disulap menjadi tempat wisata sekaligus pusat ekonomi baru bagi pelaku industri kecil menengah (IKM).
Pemkot Makassar sudah mematangkan konsepnya dengan melibatkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Makassar Ferdy Mohtar ditunjuk sebagai leading sector mengingat porsi DKP mendominasi dalam pembangunan lorong wisata ini.
Ferdy menjelaskan, ada beberapa OPD yang terlibat untuk mewujudkan program ini.
Antara lain, Dinas Ketahanan Pangan (500 lorong), Dinas Koperasi dan UMKM (75 lorong), Dinas Pariwisata (100 lorong), Dinas Pendidikan (30 lorong), Dinas Pertanian dan Perikanan (150 lorong)
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (50 lorong), Dinas Perdagangan (75 lorong), Dinas Kebudayaan (20 lorong), Kecamatan hingga kelurahan fokus melakukan pembinaan.
"Khusus di DKP, anggaranya Rp17 miliar, terdiri dari tender Rp9 miliar, selebihnya untuk belanja jasa tenaga ahli, desain lorong, tim yang bekerja, hingga budidaya tanamannya. Beda juga di masing-masih OPD," ucap Ferdy kepada Tribun Timur, Selasa (4/1/2022).
Konsep lorong wisata yang akan dibuat oleh DKP hampir sama dengan lorong garden cetusan Danny Pomanto saat periode pertamanya.
Pihaknya akan membuat sarana pertanian pupuk dan kebutuhan sarana produksi, hingga proses pembinaannya.
Tidak semua lorong kata dia bisa menjadi sasaran DKP, sebab dibutuhkan ruang yang luas, akses air bagus, dan mendapat paparan sinar matahari yang baik.
Hanya empat kecamatan yang dianggap bisa menjadi lokasi pembuatan lorong wisata DKP, yakni Kecamatan Manggala, Tamalate, Tamalanrea, dan Biringkanaya.
"Sementara untuk lorong wisata di OPD lain akan disesuaikan dengan karakternya, bisa jadi ada lorong yang dikombinasi jadi lorong wisata ekonomi kreatif, dan lorong wisata IKM," bebernya.