Opini Sawedi Muhammad
Sosiolog Unhas Ungkap Seteru Vaksin dan Masa Depan Dunia Pascapandemi Covid, AS-China Saling Tuding
Amerika dan Tiongkok saling menuding sebagai muasal virus Covid-19. Mereka berusaha merebut simpati dunia, menegasi keterlibatan negaranya
Perusahaan farmasi global dengan segala kecanggihannya berlomba membuat vaksin untuk mengatasi serangan virus yang sulit ditandingi.
Bagi mereka, menemukan vaksin bukanlah panggilan kemanusiaan atau menyelamatkan dunia.
Ia adalah ladang bisnis yang sangat menguntungkan. Ia mencari laba di tengah krisis peradaban yang sedang terseok. Industri farmasi sebagaimana industri persenjataan, oleh Joseph Rosenberger (1971) disebut sebagai pedagang kematian (the merchant of death).
Pedagang Kematian dan Apartheid Vaksin
Vaksin kemudian dikomodifikasi, diproduksi secara massif dan dijadikan sebagai barang dagangan.
Ribuan triliun dana mengalir ke industri-industri farmasi global.
Mereka menikmati keuntungan jumbo dari penjualan vaksin, meski miliaran manusia mengalami nestapa yang tak terperikan.
Pfizer misalnya, berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 24,1 miliar dolar.
Vaksin berkontribusi sebesar 60% dari total penjualan tahun 2021 yang tahun sebelumnya hanya sebesar 1,7 miliar dolar.
Berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani, Pfizer memproyeksikan keuntungan sebesar 29 miliar dolar dari produksi vaksin tahun 2022. (CNN Business, 2021).
Sementara untuk Sinovac, selama enam bulan pertama tahun 2021 telah membukukan penjualan sebesar 11,0 miliar dolar dengan keuntungan bersih sebesar 5,1 miliar dolar.
Selama pandemi, Sinovac telah memproduksi lebih dari 2,5 miliar dosis vaksin (business Wire, 2021). AstraZeneca tentu saja tidak ketinggalan di tengah pesta yang sedang berlangsung.
AstraZeneca membukukan pendapatan sebesar 15,54 miliar dolar di paruh pertama 2021.
Pendapatan perusahaan tumbuh sebesar 21 persen di tahun yang sama.
Pendapatan tambahan dari pasar yang sedang tumbuh sekitar 26 persen atau 5,50 miliar dolar, dan 455 juta dolar diantaranya diperoleh dari penjualan vaksin Covid-19 (European Pharmaceutical Review, 2021).