Cerita Pasangan Suami Istri Tak Pernah Bercinta Selama Sudah Nikah, 4 Tahun Istri Tutup Bagian Intim
Setiap kali ingin berhubungan intim, sang istri secara spontan menutup bagian intimnya dengan tangan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Cerita pasangan suami istri yang tak pernah berhasil berhubungan intim.
Padahal pasangan tersebut sudah menjalin hubungan rumah tangga selama empat tahun.
Sang istri terus menolak ajakan suaminya saat akan bercinta.
Suami terus membujuk sang istri, namun tak pernah berhasil.
Namun ternyata, ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh istri.
Setiap kali ingin berhubungan intim, sang istri secara spontan menutup bagian intimnya dengan tangan.
Berikut selengkapnya!
Tidak seperti pasangan suami istri yang antusias menyambut malam pertama, pasangan ini justru sebaliknya.
Baca juga: KISAH Suami Tak Pernah Lakukan Hubungan Intim, Kaget Temukan Fakta Ini Saat Polisikan Istri
Baca juga: Sosok Pemeran Video 72 Detik Es Batu Ambon, Viral Live Hubungan Intim di Media Sosial
Bukan dua-duanya tak bergairah, melainkan sang istri yang selalu mati-matian menolak ajakan bercinta suaminya.
Bahkan, meskipun tanpa hubungan badan, rumah tangga keduanya terus bertahan.
Hingga akhirnya di tahun ke-empat, sang suami mengaku bingung dengan alasan istrinya yang enggan dijamah.
Melansir World of Buzz, pria itu mengatakan, dia dan istrinya menikah karena dulunya dijodohkan.
Selaiknya suami istri, dia pun mengajak sang istri untuk bercinta.
Sayangnya percobaan itu gagal setiap tahunnya.
Pria yang identitasnya tak disebutkan itu lantas menggambarkan reaksi istrinya setiap saat dia mencoba.
“Setiap kali saya mencoba untuk memulai, dia menutup kakinya sangat rapat dan menutup bagian intimnya dengan tangannya" ujar sang suami.
"Saya tidak bisa melakukan apa-apa setelah itu," tulis pria itu dalam postingannya.
Kebingungan, pria itu sempat bertanya alasan istrinya selalu melakukan hal tersebut.
Mengejutkannya sang istri justru menangis di depan suami, duia mengaku tak bisa mengendalikan kakinya, seolah itu bukan hal yang dia inginkan.
Baca juga: Terkuak Kematian Pria 27 Tahun di Semak-semak, Dihabisi Kekasih Selepas Hubungan Intim di Kuburan
Baca juga: Kisah Pasangan Suami Istri Cerai dengan Cara Romantis, Pelukan saat Pergi Pengadilan Demi Tujuan Ini
Istrinya menjawab bahwa ia tidak bisa mengendalikan kakinya.
Suami itu cuma menginginkan memiliki keturunan dari istri yang ia cintai, sehingga ia terus mencoba.
Sang suami tak putus asa, dia melakukan segala upaya agar sang istri lebih bisa mengendalikan tubuhnya.
Suatu ketika saat dia mencoba berkonsultasi dengan dokter, sebuah jawaban yang tak diduga-duga didengarnya.
Dokter itu menyarankan untuk bercerai.
"Saya berkonsultasi dengan dokter setempat. Dokter itu malah mengatakan kepada saya untuk mengancam istri saya dengan kata cerai" ujar si suami.
Namun, sang suami mencintai istrinya. Dia tidak bisa menceraikannya.
"Tetapi saya bahkan menolak untuk menggunakan kata-kata itu untuk melawan istri saya," kata dia.
Masalah ini bahkan disembunyikan sang suami dari kedua orang tuanya.
Alasannya, si suami takut mendapatkan saran perceraian, seperti apa yang disampaikan oleh dokter.
Pria yang sangat setia itu bersikeras di situasi apapun tidak akan meninggalkan istrinya.
Melalui postingan yang diceritakannya di media itu, pria itu meminta saran dari warganet.
“Mungkin langsung berhubungan badan membuatnya sulit. Atau bisa juga tindakan refleksnya karena kejadian traumatis di masa lalu," ujar salah seorang netizen.
"Anda bisa mulai dengan berbicara dari hati ke hati dengannya dan kemudian berkembang menjadi apa pun yang terasa tepat saat ini," tulisnya.
Muncul pula saran agar ia dan istrinya mengunjungi dokter kandungan yang berkualifikasi karena sang istri kemungkinan mengidap vaginismus.
Ini adalah kondisi di mana terjadi kejang otot di dasar panggul yang memberikan efek nyeri, dan tidak bisa berhubungan intim. (Sosok.ID)
Kisah Lainnya: Pengantin Pria Kaget Lihat Istri di Malam Pertama
Cerita lain soal malam pertama juga dialami seorang pria di Taiwan.
Pria tersebut memilih jalan pintas mencari pasangan dari biro jodoh.
Hal itu dilakukan pria itu gegara mendapat desakan untuk cepat menikah.
Pria ini rela membayar Rp 500 juta pada Biro Jodoh untuk bisa dicarikan wanita yang masih gadis.
Siapa sangka sudah bayar Rp 500 juta pria ini dikejutkan dengan tubuh sang istri saat malam pertama.
Hanya lima hari setelah berkenalan, A Zheng mengajak wanita itu menikah.
Ilustrasi pernikahan (Tribunnews)
Namun petaka terjadi saat malam pertama.
Apa yang diharapkan tidak sesuai harapan.
Lantas apa yang terjadi?
Melansir Serambinews: A Zheng mengaku benar-benar di buat kecewa dengan wanita yang dijodohkan oleh Biro Jodoh kepadanya.
Padahal dia telah melunasi biaya Biro Jodoh sebesar 270 ribu yuan atau Rp 500 juta lebih.
Saat malam pertama, pria itu terkejut ketika melihat tubuh si wanita dipenuhi dengan gurat peregangan atau stretch mark.
Sebenarnya di biro jodoh itu, A Zheng mengajukan beberapa syarat, di antaranya si wanita harus lulus dari sekolah menengah, masih perawan dan putih.
Tidak lama kemudian, pria 35 tahun itu menerima pemberitahuan bahwa biro jodoh telah menemukan pasangan yang cocok untuknya.
Pada 26 Oktober 2020, A Zheng terbang dari Kota Kaohsiung ke Provinsi Guangxi, China untuk pertemuan pertama mereka.
Di sana, dia berkenalan dengan seorang wanita bermarga Zhao.
Saat pertama kali bertemu, keduanya menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang satu sama lain.
Di hari itu juga, A Zheng dan Zhao setuju untuk berpacaran dan menjadi sepasang kekasih.
Karena ketidaksabaran antara keduanya, hubungan asmara ini berlangsung sangat cepat.
Pada 31 Oktober 2020 atau lima hari setelah kencan pertama, A Zheng dan Zhao memutuskan untuk menikah.
Pria ini juga harus membayar pelunasan di biro jodoh sebesar 220.000 yuan (Rp 471 juta), jumlah yang kecil bagi pria itu.
Namun saat malam pertama setelah hari pernikahan, A Zheng menyadari bahwa dia baru saja menerima akhir yang "pahit" dari perjodohan ini.
Ia menemukan bahwa biro jodoh tersebut telah membuat laporan palsu, mengumpulkan uang yang berlebihan dan tidak menjalankan persyaratan dalam perjanjian.
Pada saat malam pertama, ketika A Zheng dan Zhao hendak berhubungan intim, sebuah insiden pun terjadi.
Ketika Zhao melepas bajunya, A Zheng terkejut melihat ada banyak stretch mark di perut istrinya seperti pada wanita setelah melahirkan.
Meskipun Zhao menjelaskan bahwa stretch mark adalah hal yang biasa, A Zheng tidak memercayainya begitu saja.
Setelah itu, dia diam-diam menyelidiki, bahkan lebih terkejut mengetahui bahwa Zhao memiliki seorang suami, bahkan memiliki seorang anak.
Selain itu, Zhao tidak pernah lulus SMA, semua ini melanggar perjanjian kontrak antara A Zheng dan biro Jodoh tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu, hanya beberapa saat setelah pernikahan, A Zheng juga menemukan Zhao diam-diam bertukar pesan dengan seorang pria dari biro jodoh.
Sejak itu, perasaan A Zheng benar-benar berubah.
Ia bertekad ingin bercerai, dan pada saat yang sama ingin menggugat biro jodoh tersebut dengan tuduhan penipuan.
Namun, biro jodoh itu membantah tuduhan A Zheng.
Mereka mengatakan yang dilakukan Zhao dengan orang lain adalah masalah pasangan, tidak ada kaitannya dengan mereka.
Biro itu terus membantah bahwa Zhao dan A Zheng sudah saling kenal, mereka tidak ikut campur,
Jadi tidak ada cara untuk mengetahui apakah wanita ini masih perawan atau tidak, telah lulus SMA atau belum.
Oleh karena itu, pihak biro jodoh menegaskan bahwa mereka tidak mendapatkan keuntungan apapun, apalagi memiliki tanggung jawab untuk memberi kompensasi kepada A Zheng.
Akhirnya kasus ini dibawa ke Pengadilan Kota Kaohsiung.
A Zheng meminta kompensasi ganti rugi sebesar 1,5 juta yuan (Rp 3,2 miliar).
Namun biaya ganti rugi itu tidak memiliki dasar perhitungan yang jelas, ada banyak keraguan.
Selain itu, dalam kontrak yang ditandatangani oleh A Zheng, tidak ada ketentuan yang jelas bahwa “wanita harus lulus SMA dan masih perawan”.
Baru-baru ini, hakim pengadilan memutuskan menolak gugatan A Zheng.
Pada akhirnya, pria itu kalah dalam gugatannya dan tidak menerima biaya ganti rugi apa pun. (*)