Tegas! Kapolres Wajo Larang Warga Mabuk, Main Petasan dan Konvoi Saat Pergantian Tahun

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Islam Amrullah melarang adanya perayaan berlebihan pada malam pergantian tahun.

Larangan tersebut tertuang dalam imbauan kamtibmas yang diterbitkan Kapolres Wajo demi menjaga situasi kondusif di malam pergantian tahun.

"Demi menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, dilarang minum minuman keras, membunyikan atau menyalakan petasan, kembang api dan sejenisnya," kata Islam, Sabtu (25/12/2021).

Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk melakukan arak-arakan dan konvoi bersifat hura-hura di jalan raya, agar tak mengganggu keamanan, kelancaran, ketertiban, dan kelancaran arus lalu lintas.

"Sebaiknya melakukan hal-hal yang positif, seperti zikir, rekreasi dan berkumpul bersama keluarga atau ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing," katanya.

Meski demikian, mantan Wakapolres Minahasa Selatan itu tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin menaati protokol kesehatan.

"Tetap mematuhi protokol kesehatan secara disiplin dan ketat apabila bepergian di tempat perbelanjaan, tempat ibadah, dan tempat rekreasi," katanya.

Lebih lanjut, Islam mengajak masyarakat yang belum vaksin agar segera mendapatkan dosis vaksin di puskesmas-puskesmas terdekat.

Sejauh ini, realisasi vaksinasi di Kabupaten Wajo hingga 25 Desember 2021, telah mencapai 68,05% untuk dosis pertama dan 32,98% untuk dosis kedua.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan Operasi Lilin 2021, untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

Terpisah, Bupati Wajo, Amran Mahmud, juga mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Apalagi, momentum Natal dan Tahun Baru 2022 kerapkali dimanfaatkan untuk berkumpul dan berlibur bersama keluarga.

"Perayaan natal dan tahun baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan ibadah dan perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktivitas pada pusat keramaian. Tentunya kita imbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Amran Mahmud memotivasi masyarakat agar mau divaksin. Menurutnya, vaksin ini adalah upaya pemerintah untuk menambah imun masyarakat. Apalagi dengan adanya beberapa varian mutasi dari covid19.

"Ini semua demi kebaikan kita bersama. Kita ingin agar masyarakat sehat dan tidak terpapar covid. Varian delta saja sudah cukup membuat tenaga kesehatan kewalahan di beberapa daerah, apalagi dengan adanya varian baru omicron yang sudah mulai masuk ke Indonesia," katanya.(TribunWajo.com)

Laporan jurnalis Tribun Timur, Hardiansyah Abdi Gunawan