Pengamanan Natal di Makassar
Tim Gegana dan K9 Polda Sulsel Sterilkan Gereja Katedral Makassar Jelang Natal
Seperti yang dilakukan di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kota Makassar, Jumat (24/12/2021) siang.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang perayaan Natal di Kota Makassar, sejumlah personel dari Tim Gegana Brimob Polda Sulsel melakukan sterilisasi sejumlah gereja.
Seperti yang dilakukan di Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Kota Makassar, Jumat (24/12/2021) siang.
Sterilisasi itu, juga mengerahkan Tim K9 Direktorat Samapta Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel.
Dalam pelaksanaannya, sterilisasi dilakukan dengan memeriksa setiap sudut gereja.
Mulai dari halaman atau pekarangan hingga ruang ibadah dalam gereja.
Pemeriksaan itu menggunakan alat metal detektor atau pendeteksi logam.
Utamanya, mendeteksi benda mencurigakan seperti logam dan benda berbahaya lainnya.
Begitu juga dengan Tim K9, mengerahkan anjing pelacaknya untuk mendeteksi benda mencurigakan.
"Hari ini ada sejumlah gereja kita lakukan sterilisasi dengan mengerahkan tim Jibom dan juga mengerahkan tim K9," kata Kepala Bagian Operasional Brimob Polda Sulsel, Kompol Mursalim, Jumat (24/12).
Tak hanya itu, lanjut Mursalim, pihaknya juga mengerahkan personel dan kendaraan taktis untuk melakukan pengamanan di setiap gereja.
"Untuk pos pengamanan kita menempatkan personel Jibom di Gereja Katedral, Gereja Kare, Gereja Asisi, Gereja Santa Maria, Gereja GKY dan Gereja Immanuel," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Natal Gereja Katedral, Yenny Ponda mengatakan, jemaat yang diperbolehkan mengikuti ibadah Natal dalam gereja harus telah mengikuti vaksin Covid-19.
"Jemaat harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat masuk ke dalam area gereja. Karena masih situasi pandemi Covid-19," ujar Yenny.
Untuk mencegah penumpukan jemaat, pihaknya mengaku telah membagi akses masuk dan keluar gereja.
"Kami siapkan dua pintu, untuk pintu masuk di Jalan Thamrin dan pintu keluar di Jalan Kajoalido. Sementara untuk ibadah Natal dibagi menjadi lima sesi," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk mencegah kerumunan di masa pandemi Covid-19 ini, Yenny mengatakan, pihaknya harus membatasi jumlah jemaat yang akan beribadah.
"Kapasitasnya saat ini hanya 400 orang, kalau biasanya itu mencapai 1000 orang," beber Yenny.
"Kita juga sarankan umur yang 60 tahun keatas untuk bisa beribadah secara virtual tapi kami tidak memaksa yang ingin datang," tuturnya.
Di Makassar terdapat 143 gereja dengan 31 gereja yang menjadi prioritas pengamanan oleh pihak kepolisian.