Muktamar NU
Rekam Jejak KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Calon Ketum PBNU, Pendiri 43 Perguruan Tinggi
Keduanya resmi menjadi menjadi calon ketua umum PBNU dalam Muktamar NU ke-34 yang berlangsung di Lampung.
Said Aqil Siradj merupakan calon incumbent.
Ia sudah dua periode menjadi Ketua Umum PBNU.
Dikutip dari media NU, Laduni, KH Said Aqil Siroj lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 3 Juli 1953.
Ia merupakan putra kedua dari pendiri Pondok Pesantren Kempek di Cirebon, KH Aqil Siroj.
Di masa mudanya, Said pernah menjadi murid Rais Aam PBNU 1981-1984, KH Ali Maksum, saat belajar di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.
Ia juga pernah berkuliah di IAIN Sunan Kalijaga, di mana KH Ali Maksum menjadi guru besar.
Di tahun 1980, Said melanjutkan studinya ke Mekkah ditemani sang istri, Nurhayati.
Di sana, ia menjalin persahabatan dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
“Gus Dur sering berkunjung ke kediaman kami. Meski pada waktu itu rumah kami sangat sempit, akan tetapi Gus Dur menyempatkan untuk menginap di rumah kami."
"Ketika datang, Gus Dur berdiskusi sampai malam hingga pagi dengan Bapak,” ungkap anak pertama Said, Muhammad Said Aqil.
Mengutip Kompas.com, Said sudah menjadi Ketua Umum PBNU sejak 2010.
Sepanjang kepemimpinan Said Aqil, NU sudah mendirikan 43 perguruan tinggi.
Beberapa waktu lalu, Said mengungkapkan sejumlah kiai sepuh memintanya kembali memimpin PBNU.
Kiai sepuh yang dimaksud antara lain Habib Luthfi, Tuan Guru Turmudzi, KH Muhtadi Dimyati, KH Dimyati Rois, KH Agoes Ali Masyhuri, dan Kiai Bustomi.
"Saya terima permintaan atau perintah dari para kiai sepuh," kata Said, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/12/2021), dilansir Kompas.com.