Literasi Ulama
AGH Muhsin Umar
Sore itu, 12.12.2021, Ahad pesta putri semata wayang Anregurutta Haji (AGH) Helmi Ali Yafie usai digelar.
Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin dan Pengurus MUI Sulsel
Sore itu, 12.12.2021, Ahad pesta putri semata wayang Anregurutta Haji (AGH) Helmi Ali Yafie usai digelar.
Sesaat kemudian AGH Helmi Ali Yafie mengajak saya menemaninya di rumah kediamannya.
Lalu berkisah, rumah itu rupanya kediaman AGH Muhsin Umar (1918-2001) seorang ulama Masyhur di Jampue Lasinrang Pinrang.
Masyarakat lebih mengenal beliau sebagai qadhi atau Kali Jampue.
Di rumah panggung berarsitek Bugis dengan kayu kokoh berusia kisaran serratus tahun itu menjadi saksi keulamaan Kali Jampue.
Di sepanjang dinding rumah tertata rapi ulama-ulama Susel.
Foto AGH Muhsin Umar cukup dominan dengan berbagai momen, termasuk semasa beliau dimakamkan tampak hadir AGH Abduh Pabbajah dan Prof KH Ali Yafie.
Selain itu, tampak terpasang baik foto Syekh Muhammad As’ad pendiri Pesantren As’adiyah, foto AGH Muhsin Umar sedang dialog dengan AGH Abdurrahman Ambo Dalle.
Beberapa foto Prof KH Ali Yafie terpasang di beberapa sudut rumah tersebut.
AGH Helmi Ali Yafie secara telaten mengurai momentum-momentum foto-foto di rumah yang didiaminya di Jampue.
Sekalin beliau sebagian waktunya di Jakarta, tetap memiliki perhatian tinggi terhadap Pesantren DDI Jampue.
AGH Hemi Ali Yafie memelihara tradisi leluhur ulama-ulama Jampue, mulai Syekh Abdurrahman Firdaus, AGH Yafie, Prof KH Ali Yafie, hingga AGH Muhsin Umar.
Sore itu juga, penulis berziarah di makam AGH Muhsin Umar Kali Jampue yang berada di komplek Masjid Taqwa yang memiliki sejarah penting dalam pengembangan tradisi-tradisi pengajian kitab kuning di Jampue tersebut.