Unibos
24 Mahasiswa Inbound PMM-DN Unibos Saksikan Upacara Rambu Solo
24 mahasiswa Inbound di Universitas Bosowa (Unibos) saksikan upacara Rambu Solo di Toraja
Penulis: Rudi Salam | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 24 mahasiswa Inbound di Universitas Bosowa (Unibos) saksikan upacara Rambu Solo di Toraja, Kamis (23/12/2021).
Kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan budaya dan kearifan lokal toraja provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mahasiswa Inbound yang berasal dari 13 perguruan tinggi di Indonesia ini juga mengunjungi 6 tempat objek wisata di Toraja.
Seperti kuburan batu, batu megalitik, kuburan bayi, kuburan gantung, dan kuburan goa.
Mahasiswa tersebut didampingi dosen modul dosen nusantara Jainuddin Ranung, Tismi Dipalaya dan Koordinator penanggung jawab PMM Unibos Muh. Aditya.
Juga disaksikan Dekan Fakultas FKIP Unibos Dr Asdar yang sekaligus memandu mahasiswa PMM-DN di Toraja.
Dosen modul nusantara, Jainuddin Ranung menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya, dan adat yang ada di Sulsel, terutama di Toraja.
“Kunjungan ini kami lakukan agar bisa melihat keanekaragaman budaya di tana toraja, kami mendatangi enam destinasi wisata yang dipandu langsung oleh dekan FKIP Unibos,” katanya via rilis ke tribun-timur.com, Jumat (24/12/2021).
Dirinya berharap mahasiswa dapat mempelajari dan menambah wawasan kebuayaan yang ada di Sulsel, terkhusus di Toraja.
Selanjutnya pihaknya juga bakal membawa mahasiswa Inbound ke destinasi berikutnya di Bulukumba.
“Sudah banyak destinasi yang kami kunjungi, dan kami rutin lakukan itu,” kata Jainuddin.
Salah satu peserta Inbound PMM-DN, Nadya Sabila Pangestu mengaku bangga karena berkesempatan menyaksikan proses ritual rambu solo.
“Menapaki Toraja merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya, terlebih lagi saya dan teman PMM lainnya,” kata mahasiswa Universitas Negeri Padang itu.
Ritual rambu solo ini sangat dirinya nantikan dan sangat jarang bisa disaksikan oleh para pendatang lain yang berkunjung ke Toraja.
Oleh karena itu, baginya kunjungan tersebut merupakan pengalaman yang berharga.
“Saya berharap semoga kebudayaan ini akan terus dipertahankan,” harap mahasiswi semester 5 itu. (*)