Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PKK Sulsel

PKK Sulsel Siap Jalankan Inovasi Program di Tahun 2022

PKK Sulsel kembali menyusun program-program sebagai bahan pijakan dalam melakukan aksi nyata di masyarakat.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Suryana Anas
Humas Pemprov Sulsel
Plt Ketua PKK Sulsel, Naoemi Octarina 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Setelah sukses menjalankan program kerja tahun ini, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulsel mulai memanaskan mesin.

PKK Sulsel kembali menyusun program-program sebagai bahan pijakan dalam melakukan aksi nyata di masyarakat.

Khususnya pada keberlangsungan hidup perempuan dan anak.

Sejatinya, PKK berfungsi untuk menghimpun, menggerakkan, dan membina potensi masyarakat untuk terlaksananya 10 program PKK.

Kemudian merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi program PKK.

Plt Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina mengatakan, fungsi PKK tak hanya sampai di situ, mereka harus memberi pembinaan berupa penyuluhan, pelatihan bimbingan teknis dan pendampingan berjenjang hingga ke kelompok dasa wisma.

"Kami melakukan supervisi, advokasi, dan pelaporan berjenjang terkait program PKK, juga menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat," ucap Naoemi Octarina di kediamannya, Kamis (23/12/2021).

Adapun 10 program pokok PKK kata Naoemi, antara lain penghayatan dan pengalaman Pancasila, gotong royong, pangan, perumahan dan tata laksana rumah tangga.

Selanjutnya, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

"10 program PKK tersebut dikemas menjadi program prioritas dan program prioritas unggulan PKK Sulsel," jelasnya.

Program prioritasnya antara lain ketahanan ekonomi, revolusi mental, lingkungan hidup, memperkuat layanan dasar.

Sementara program prioritas unggulannya yakni pola asuh remaja di era digital (Paredi), Gerakan keluarga Indonesia dalam peningkatan kualitas pengelolaan ekonomi (Gelari Pelangi).

Amalkan dan kukuhkan halaman asri, tertib, indah dan nyaman (Aku Hatinya PKK), serta keluarga tangguh dan tanggap bencana (Keluarga PKK Gagah Bencana).

Perhatiaan Terhadap Isu Strategis di Sulsel

Tak hanya itu, PKK juga peduli terhadap isu strategis yang menjadi skala prioritas PKK Sulsel, antara lain penahanan pandemi covid-19.

Naoemi memaparkan, PKK Sulsel turut berkontribusi dalam program vaksinasi nasional.

Vaksinasi serentak oleh PKK dilakukan di 24 kabupaten kota sejak September lalu bersama dengan Dekranasda dan Darmawanita Sulsel.

"Sulsel menarget 70 persen vaksinasi di bulan Desember, bulan September kita sudah adakan kebut vaksinasi oleh PKK sampai ke desa, 1 hari 36 ribu orang divaksin, dan sekarang masih terus berlanjut," ungkapnya.

Tahun depan, pihaknya akan melakukan vaksinasi pelajar di sekolah-sekolah dan membantu mensosialisasikan ke orangtua pelajar.

Kedua, penurunan angka stunting, dimana angka stunting Sulsel telah mengalami penurunan di posisi 9,08 persen.

"Penurunannya sangat baik alhamdulillah, karena stunting Sulsel pada tahun 2018 35,6 persen, tahun 2019 30,5 persen, tahun 2020 11 persen, dan tahun ini 9,08 persen, kita harap tahun depan juga turun signifikan," paparnya.

Kata Istri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman ini, perlu ada kesepahaman terkait stunting di Kabupaten Kota sehingga mereka bisa mendata dengan baik kasusnya.

Selain itu, perlu dilakukan intervensi terhadap anak yang mengalami stunting. Mereka harus diberikan asupan gizi yang baik.

Salah satu upayanya kata Naoemi adalah akan memberikan tablet tambah dara kepada remaja perempuan.

"Ini penting untuk mencegah stunting, kita mulai sejak dini, calon ibu harus diperhatikan asupannya lewat konsumsi pangan yang terjamin," paparnya. 

Ketiga, penguatan ekonomi masyarakat, dan peningkatan pelayanan dasar.

Empat Kelompok Kerja 

Dalam menjalankan programnya, PKK Sulsel terbagi atas empat kelompok kerja (Pokja). 

Pertama, Pokja I mengurusi penguatan karakter keluarga, adapun kerja-kerja mereka yakni melakukan kajian islamiah dengan melibatkan 24 kabupaten kota.

Melakukan pelatihan pola asuh anak remaja di era digital, best practice masjid ramah anak.

"Kami juga punya program lain di Pokja I, implementasi Puspaga, kampanye dan edukasi pencegahan pernikahan anak di bawah umur, pemberdayaan kelompok lanjut usia dan lomba karya ilmiah pembinaan kesadaran bela negara.

Pokja II, meliputi gerakan keluarga Indonesia dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pengelolaan ekonomi.

Programnya antara lain revolusi mental menuju kualitas layanan pendidikan anak, pembinaan wajib belajar (Gerakan wajib membaca, materi ekskul anak sekolah.

Peningkatan keterampilan dan pendidikan dalam peningkatan kualitas pengelolaan ekonomi keluarga, pengembangan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga.

Pengembangan kehidupan berkoperasi, dan lomba PAUD.

Pokja III, terkait amalkan dan kukuhkan halaman asri, tertib, indah dan nyaman (Aku Hatinya PKK).

Programnya antara lain pengembangan kampung Aku Hatinya PKK yang mendukung pemenuhan gizi dengan tanaman unggulan.

Integrasi pengelolaan sampah rumah tangga, percepatan keanekaragaman konsumsi pangan, bimtek diversifikasi pangan lokal dan gelar pasar murah peduli rakyat dan pasar tani.

Terakhir, Pokja IV keluarga tangguh dan tanggap bencana (Keluarga PKK Gagah Bencana).

Pokja ini melakukan aksi mulai dari peningkatan kadarzi keluarga untuk pencegahan dan penurunan stunting, pencegahan dan penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.

Hingga peningkatan kesehatan pasangan usia subur. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved