Hari Ibu 2021
Suami Hanya Sopir Pengangkut Sampah, Amelia Rela Jadi Kurir dan Tukang Setrika untuk Sekolahkan Anak
Penghasilan suaminya yang bekerja sebagai supir pengangkut sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Enrekang memang tergolong sangat minim.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Muhammad Fadhly Ali
Dari situ Ia mencantumkan nomor handphone-nya (081237776785) dan akhirnya mulai dikenal dan punya banyak pelanggan.
Anak kedua dari lima saudara itu melayani pesanan pelanggan yang meminta dibelikan dan diantarkan makanan ke lokasinya masing-masing.
Untuk, satu titik pesanan Amelia menetapkan tarif Rp5 ribu kepada setiap pelanggannya.
Ia bekerja sebagai kurir makanan mulai pukul 06.30 pagi sampai pukul 15.00 Wita.
"Alhamdulillah, dari hasil kurir bisa tambah-tambah penghasilan keluarga, tiap hari bisa dapat Rp300 ribu jika orderan banyak," jelas Suami dari Jumaluddin (27).
Meski telah bersyukur dengan penghasilan yang diperolehnya sebagai kurir, dirinya juga punya pengalaman buruk selama jadi kurir.
Ia pernah mendapatkan pelanggan yang memintanya membeli sejumlah belanjaan di pasar.
"Nilai belanjaannya itu Rp160 ribu, pas sudah dibelikan sampai di rumahnya pelanggan bilang besok dibayar, kenyataannya nanti beberapa hari baru dibayar," kenang Amel.
"Padahal itukan modal saya tapi ya mau diapa, itu semua rintangan dalam pekerjaan," ucapnya.
Selepas menjadi kurir makanan, Amelia juga bekerja sambilan sebagai karyawan laundry mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00 Wita.
Ia digaji Rp30 ribu per hari setiap tiga kali sepekan dengan tugasnya adalah mencuci dan menyetrika pakaian.
Sepulang kerja di laundry, Amelia akan menjemput pakaian pelanggan yang memesan jasanya untuk lipat dan strika pakaian.
"Jadi kalau pulang kerja di laundry, saya jemput pakaian pelanggan untuk disetrika da dilipat. Kan saya juga buka jasa setrika dan lipat keliling itu saya tekuni sudah lima tahun. Tarifnya Rp 5 ribu per kilo," jelas wanita lulusan SMK PGRI Enrekang ini.
Ia mengaku, melakukan semua pekerhaan itu dengan senang hati dan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Alhamdulillah dengan semua pekerjaan itu, saya sudah bisa penuhi keperluan anak untuk sekolah dan bayar cicilan rumah, listrik, air, makan dan lainnya," tutur Amel.