Joki Vaksin Covid 19
Kenapa Abdul Rahim Bisa Tahan Disuntik 17 Kali Vaksin Covid-19? Urine & Darahnya Kini Dicek di Lab
Darah dan urine Abdul Rahim akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan pria yang bekerja sebagai buruh bangun
TRIBUN-TIMUR.COM - Dinas kesehatan Sulawesi Selatan mengambil sampel darah dan urine Abdul Rahim pria asal Pinrang yang mengaku sudah 17 kali disuntik vaksin Covid-19.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, berkunjung dan memastikan kebenaran Abdul Rahim, yang mengeklaim sudah 17 kali disuntik, termasuk dua dosis vaksin untuk dirinya.
"Kami memeriksa kesehatan Rahim. Kami mau mengetahui apa dampak dalam tubuhnya setelah divaksin sebanyak 17 kali." jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Muhammadong, Rabu (22/12/2021).
Kini, darah dan urine Abdul Rahim akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui kebenaran informasi yang disampaikan pria yang bekerja sebagai buruh bangunan itu.
"Selain itu, sampel darah Abdul Rahim diambil untuk diteliti dan diuji untuk memastikan kebenaran puluhan dosis yang telah masuk dalam tubuhnya." kata Muhammadong.
Abdul Rahim, dalam kurun waktu 2 bulan telah mewakili 15 orang dengan 17 kali suntikan vaksin di sejumlah tempat penyelenggaraan vaksin di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, hingga kini ia mengaku sehat.
" Yang saya rasakan biasa saja, hanya keram pada tangan usai disuntik," ujar Abdul Rahim.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Dhya Puspita Dewi, masih terus melakukam tracing kepada tempat-tempat dan siapa saja yang diwakili Abdul Rahim untuk divaksin. "
Mereka yang menggunakan jasa Abdul Rahim akan dicari dan akan dilakukan vaksin karena mereka sudah terdaftar dalam Peduli lindungi namun menggunakan Jasa orang pengganti," ungkap Dyha.
Awal Mula Jadi Joki Vaksin
Awal menjadi joki, Abdul Rahim menerima tawaran dari kenalannya untuk digantikan divaksin.
Setelah berhasil, ia kemudian mendapatkan pelanggan selanjutnya dari mulut ke mulut.
"Kalau menawarkan diri ke orang untuk digantikan vaksin itu pernah. Tapi, ada beberapa juga teman-teman yang langsung meminta," kata Rahim sapaan akrabnya, Selasa, (21/12/2021).
Dalam melancarkan aksinya itu, Rahim hanya membawa fotocopy KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi.
"Bawa fotocopy KTP orang yang mau divaksin. Kemudian tunggu petugas panggil nama," bebernya.
Ia mengaku, petugas tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang yang ia wakili untuk divaksin.
"Kadang pakai masker kadang juga tidak," ucapnya.
Dalam sehari, Rahim pernah mendapatkan vaksinasi sebanyak tiga kali.
"Biasa dua kali sehari. Tapi pernah tiga kali sehari saya disuntik vaksin," ucapnya.
Rahim mengaku tidak merasakan efek dari vaksinasi tersebut.
"Tidak ada. Biasa saja," ucapnya.
Menurutnya, efek vaksin tidak ia rasakan karena sebelum dan sesudah vaksin ia meminum air kelapa.
"Saya minum air kelapa sebelum dan sesudah divaksin," tuturnya.
Lebih lanjut, Rahim mengaku jika sudah 14 orang yang ia wakili untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.
Rata-rata ke 14 orang tersebut adalah kenalan Rahim yang berada di lingkungan rumahnya.
"Rata-rata orang dikenal dan dekat rumah," imbuhnya.
Rahim mendapat upah Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu setiap kali mewakili orang untuk divaksin.
Alasan Rahim ingin divaksin untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.
"Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan ji. Kalau ada yang panggil saya pergi," imbuhnya. (*)