Timor Leste
Gegara Ngotot Mau Jadi Presiden Timor Leste, Pria Ini Dipecat dari Pekerjaannya dan Diumumkan
Paus Fransiskus secara resmi telah mencabut status imamat seorang imam diosesan di Timor Leste.
"Dengan demikian, bila orang yang berada dalam situasi bahaya maut dan tidak ada imam untuk segera diberikan sakramen pengakuan dosa, maka Martinho Gusmao dapat menyelenggarakan sakramen pengakuan dan memberikan pengampunan dosa secara resmi," kata mereka, melansir UCANews.
Mereka juga mengucapkan terima kasih atas pelayanan Gusmao sebagai seorang imam dan meminta umat Katolik untuk mendoakannya agar dia ‘masih bisa menjadi orang awam yang baik dan terus bersaksi tentang imannya sebagai orang Kristen di masyarakat.’
Pastor Gusmao menyerahkan surat pengunduran diri pada Januari 2020 kepada uskup Baucau, Dom Basilio Nascimento, yang meninggal pada Oktober lalu, dan surat kepada Paus Fransiskus pada Februari 2020.
Atas suratnya itu, Uskup Baucau menskors Gusmao dari tugas imamatnya pada bulan Agustus 2021.
Gusmao, menjalani pendidikan ilmu politik di Universitas Kepausan Gregorian di Roma dan mantan komisioner Komisi Pemilihan Nasional Timor Leste.
Dia mengakui bahwa keputusannya untuk mengundurkan diri adalah agar bisa terlibat dalam urusan politik, termasuk mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan.
Gusmao yang juga Dosen di Instituto Superior de Filosofia e de Theologia (ISFIT) yang dikelola Katolik, Dom Jaime Garcia Goularat di Fatumeta, Dili, mengatakan kepada UCA News, bahwa keputusan Vatikan tersebut akan membuatnya mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden menjadi lebih lancar.
Pemilihan presiden Timor Leste dijadwalkan pada bulan Maret 2022 dan Gusmao mengatakan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai calon independen.