Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Muktamar NU ke 34

Dukung Gus Yahya, 21 PCNU dan PWNU Sulsel Berangkat Bareng

Mereka menumpangi dua pesawat dari dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pukul 09:15 Wita Selasa (21/12/2021) pagi.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Saldy Irawan
tribun-timur/ari maryadi
Rombongan 21 PCNU kabupaten kota se-Sulsel berangkat menuju Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Darussa'adah Gunung Sugih Lampung Tengah, Selasa (21/12/2021) pagi.   

"Jadi 3 wilayah Sulawesi utuh 50 suara sepakat mendukung Gus Yahya. Hampir Indonesia Timur 80 persen mendukung Gus Yahya," katanya.

Bunyamin mengatakan dirinya bertugas menindaklanjuti komitmen PCNU dan PWNU Sulsel mendukung Gus Yahya.

Menurutnya, 24 PCNU bersama PWNU Sulsel menandatangi dukungan kepada Gus Yahya di Asrama Haji Sudiang pada 15 Oktober 2021 lalu.

"Secara pernyataan tertulis dan penyerahan, mereka sudah komitmen ke Gus Yahya, tugas saya sebagai koordinator pemberangkatan panitia, tugas saya hanya jaga komitmen ini karena komitmen itu waktu di Asrama Haji mereka sepakat untuk berangkat bersama," katanya.

Senada Ketua PWNU Sulsel KH Hamzah Hanun menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya memimpin PBNU Sulsel masa bakti lima tahun depan.

"Betul," katanya saat dihubungi Selasa (21/12/2021).

Hal senada disampaikan Ketua PCNU Kota Makassar KH Kaswad Sartono.

Ia menyatakan dukungannya kepada Gus Yahya memimpin PBNU.

"Dukungan PCNU Kota Makassar akan diberikan kepada KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa dipanggil Gus Yahya," kata KH Kaswad saat dihubungi.

Kaswad mengatakan dukungan itu berdasarkan sesuai hasil rapat pengurus harian dan restu rois Syuriyah serta kesepakatan bersama antara PWNU dan PCNU seSulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, dukungan itu sebagai upaya memelihara semangat demokrasi dan kebersamaan NU Sulsel serta dengan harapan adanya regenerasi kepemimpinan PBNU. 

Kaswad berharap Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama ini berjalan dengan lancar, sukses dan bermartabat yang dijiwai spirit ukhuwah an-Nahdliyah.

Muktamar sebagai lembaga tertinggi dalam sebuah organisasi yang didirikan para ulama Aswaja 31 Januari 1926 ini mudah-mudahan dapat menghadirkan program-program strategis bagi kemandirian organisasi, penguatan posisi umat.

Baik perspektif diniyah, ijtimaiyah maupun wathoniyah, penguatan peran NU baik dalam kancah pembangunan bangsa dan negara serta kancah global.

"Terutama di masa pandemi Covid-19. Sebagai agenda Muktamar strategis lainnya adalah proses pemilihan Rois Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU," katanya. (cr4)

Laporan Wartawan Tribun Timur Ari Maryadi

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved