Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Oknum Guru Wanita Paksa Siswanya Berbuat Terlarang dan Direkam, Berakhir Pilu Setelah Viral

Pelaku ditangkap polisi setelah ketahuan berhubungan badan dengan seorang siswanya

Editor: Ansar
Surya.co.id
Ilustrasi oknum guru wanita paksa siswanya berbuat terlarang 

TRIBUN-TIMUR.COM - Oknum guru wanita menjadikan siswanya sebagai pemuas hasratnya.

Hubungan gelap oknum guru dan siswanya tersebut viral hingga polisi turun tangan.

Pelaku ditangkap polisi setelah ketahuan berhubungan badan dengan seorang siswanya.

Oknum guru honorer itu sehari-hari mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di salah satu SMA di Florida, Amerika Serikat.

Guru yang bernama Ayanna Davis (20) itu didakwa dengan empat tuduhan sekaligus di pengadilan pada Jumat (17/12/2021). 

Kantor Sheriff Polk County mengungkapkan penyelidikan terhadap Davis dimulai pada 3 Desember.

Kala itu pihak berwenang mengetahui tentang dugaan adanya video yang menunjukkan Davis berhubungan badan dengan seorang siswanya yang berusia di bawah 16 tahun.

Siswa tersebut pun mengaku jika video tersebut telah diposting ke Snapchat dan viral di media sosial.

Ketika Davis diwawancarai, diamengakui bahwa dia berhubungan badan dengan siswa setidaknya empat kali, dua kali di rumahnya dan dua kali di rumah siswa tersebut.

“Ini jelas melanggar undang-undang baterai seksual. Dia berada dalam posisi mempengaruhi korban,

dan dia memanfaatkan itu untuk kesenangannya sendiri," kata Sheriff Polk County Grady Judd seperti dilansir dari Law and Crime.

Davis bukan pegawai tetap di Sekolah Umum Polk County.

Sebaliknya, dia bekerja untuk Kelly Education Services, sebuah perusahaan staf yang menugaskannya untuk bekerja di sekolah Lakeland High.

“Kami mengharapkan guru pengganti untuk menjunjung tinggi standar perilaku dan profesionalisme yang sama dengan pendidik penuh waktu kami,” kata Pengawas Sekolah Umum Polk County Frederick Heid dalam sebuah pernyataan.

“Tuduhan terhadap orang ini memalukan dan merupakan pelanggaran total terhadap kepercayaan yang dibangun guru dengan siswanya. Tidak ada ruang di sekolah kami untuk perilaku seperti ini.”

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved