Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wisata Sulsel

Nikmatnya Tiram Bakar Khas Barru, Pas Disantap dengan Nasi Santan dan Sambal Cobek

Untuk bisa menikmati tiram bakar ini, Anda bisa mengunjungi Kampung Lajari, Kelurahan Coppo, Kecamatan Barr

Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/DARULLAH
Kuliner tiram bakar Kampung Lajari, Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, 

TRIBUNBARRU.COM, BARRU – Tiram bakar khas Kabupaten Barru, Sulsel banyak diminati oleh penikmat kuliner tradisional.

Tak sedikit masyarakat Barru ataupun dari luar Barru yang datang untuk memanjakan lidah dengan tiram bakar khas Barru ini.

Selain rasanya yang nikmat, tiram bakar ini tentunya sangat menyehatkan karena banyak mengandung gizi dan tanpa bahan pengawet.

Untuk bisa menikmati tiram bakar ini, Anda bisa mengunjungi Kampung Lajari, Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Di lokasi tersebut kini terdapat puluhan tempat yang menyajikan kuliner tradisional khas Barru ini.

Kuliner tiram bakar ini tempatnya tak jauh dari Kota Barru hanya berjarak sekitar 1,6 km yang bisa ditempuh selama 4 menit dengan mengendarai motor ataupun mobil.

Sementara jarak dari Kota Makassar yaitu sekitar 99 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam saja.

Sedangkan jarak dari Kota Parepare yaitu sekitar 56 km, dengan waktu tempuh sekitaran 1 jam saja.

Tiram ini merupakan jenis kerang yang mudah didapatkan. Warga Kampung Lajari biasa mengambil tiram-tiram tersebut di muara Sungai Lajari.

Bahkan ada sebagian masyarakat yang membudidaya tiram-tiram tersebut untuk dijadikan hidangan kuliner.

Dahulu tiram hanya dikonsumsi pribadi oleh warga sekitar, namun seiring berkembangnya zaman, tiram berubah menjadi ladang bisnis.

Warga biasanya mulai mengambil tiram pagi hari untuk persediaan pengolahan kuliner. Kemudian tiram tersebut mulai dibakar ketika ada permintaan konsumen.

Jika persediaan timar habis, barulah warga mengambil lagi untuk persediaan selanjutnya.

Tiram diolah jadi makanan dengan cara dibakar di atas bara api selama 30 menit. Cara membakarnya pun cukup mudah.

Para penggiat kuliner tiram ini biasanya menggunakan daun kelapa tua sebagai penghasil bara api pembakaran tiram.

Kemudian tiram yang sudah matang dihamparkan di atas alas karung yang berada di gazebo-gazebo yang telah disediakan.

Untuk menyantap tiram bakar tersebut, pembeli terebih dahulu harus mengeluarkan isi tiramnya dari cangkangnya dengan cara menumbuknya menggunakan benda keras yang telah disediakan.

Agar tiram bakar tersebut terasa lebih nikmat, maka para penjual menyajikannya dengan cocolan cobekan lombok biji bercampur air jeruk nipis dan garam.

Tiram bakar ini disantap dengan nasi santan yang dipernikmat lagi dengan cercahan mangga muda.

Seporsi tiram bakar dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.

Takaran porsi tiram bakar adalah keranjang berbentuk persegi.

Untuk takaran per basketnya, tiram bakar tersebut bisa dinikmati oleh dua hingga tiga orang.

Sajian kuliner tiram bakar ini menjadi wisata kuliner favorit di Kabupaten Barru. Hal itu terbukti oleh ramainya masyarakat yang berkunjung untuk mencicipi kuliner tradisional ini.

Salah satu pedagang kuliner tiram bakar di Lajari, ibu Saruni mengatakan bahwa jualannya biasa laris manis pada akhir-akhir pekan dan juga waktu libur.

“Disini rame pengunjung biasa pada akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu,” ujarnya kepada TribunBarru.com saat ditemui di kediamannya, Sabtu (18/12/2021).

“Biasa kalau pada akhir pekan itu, bisa sampai laku 20 atau 30 keranjang sehari,” bebernya.

Tapi kalau pada hari biasa, lanjutnya, pengunjungnya pun juga terbatas. Biasa hanya laku sekitar 5 hingga 10 keranjang saja dalam sehari.

“Rata-rata yang datang menikmati tiram bakar disini adalah warga luar Barru. Seperti dari Pangkep, Parepare dan sekitarnya,” ungkapnya.

Laporan jurnalis TribunBarru.com, Darullah, @uull.dg.marala

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved