Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bahar Smith Dulu Sebut Jokowi Banci Kini Hina Jenderal Dudung, MGR: Penjara Tidak Membuat Bahar Jera

Pada 2018 silam, Habib Bahar bin Smith menyebut Jokowi bani. Kini Bahar Smith menghina KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Bahar bin Smith dan Jenderal TNI Dudung Abdurachman (Tribunnews.com). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU), Mohamad Guntur Romli (MGR), ikut menyoroti Bahar bin Smith yang menghina KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Diketahui, sebuah video ceramah Habib Bahar bin Smith yang menyebut jika ulama Arab tidak datang ke Indonesia maka Jenderal Dudung Abdurrachman masih menyembah pohon viral di media sosial.

Guntur Romli menyebut penjara tidak membuat Bahar Smith jera.

"Penjara tidak membuat Bahar jera. Malah semakin jemawa," tulis Guntur Romli dalam tulisannya di akun Facebook Mohamad Guntur Romli, Sabtu (18/12/2021), seperti dikutip Tribun-timur.com, Minggu (19/12/2021).

Tulisannya berjudul Kalau Bukan karena Jenderal Dudung, Pengikut Bahar dan Riziq Masih Sembah Baliho.

Guntur Romli turut menyertakan link Twitter berisi potongan video sejumlah orang berdoa di depan baliho Rizieq Shihab.

Berikut isi tulisan Guntur Romli selengkapnya!

"Kalau Bukan karena Jenderal Dudung, Pengikut Bahar dan Riziq Masih Sembah Baliho

https://www.gunromli.com/.../kalau-bukan-karena-jenderal...

Penjara tidak membuat Bahar jera. Malah semakin jemawa. Terbaru dia menyerang KASAD Jenderal Dudung Abdurachman dan berupaya melecehkannya. Kata Bahar "kalau bukan karena ulama Arab, Si Dudung masih menyembah pohon".

Tapi Bahar tampaknya salah tembak. Karena leluhur Jenderal Dudung pun tak pernah menyembah pohon. Menurut Habib Muannas Alaidid, Jenderal Dudung Abdurachman masih keturunan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.

Sunan Gunung Jati merupakan salah seorang dari Wali Songo yang berjasa menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di Cirebon, Jawa Barat, Banten, Jakarta dan Pulau Jawa.

Jenderal Dudung Abdurachman menjadi sasaran kemarahan dan kebencian Bahar karena tindakan Jenderal Dudung saat menjadi Pangdam Jaya menurunkan dan mencopoti baliho-baliho bergambar Rizieq di seluruh Jabodetabek.

Baliho-baliho Rizieq saat itu dipasang secara sembarangan dengan kata-kata yang pvovokatif berisi ajakan revolusi. Saat Satpol PP menertibkan, tapi dilawan dan dinaikkan kembali oleh Laskar FPI yang waktu itu belum dibubarkan.

Yang aneh pula, baliho-baliho Rizieq saat itu diperlakukan seperti disembah. Beberapa rekaman video waktu itu yang viral memperlihatkan para pendukung Rizieq dan Bahar seakan-akan menyembah baliho.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved