RSUD Bantaeng
Kondisi Terkini Setelah Pembesuk Pasien RSUD Bantaeng Berhamburan ke Luar Gedung Usai Gempa M7,4 NTT
Beberapa pasien di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng sempat merasakan sesak nafas akibat getaran gempa. kondisi Bantaeng sudah dipastikan aman.
TRIBUN-TIMUR.COM, BANTAENG - Gempa magnitudo 7,4 mengguncang Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya, Selasa (14/12/2021).
Guncangan gempa itu terasa kuat di Bantaeng dan sejumlah kabupaten/kota di Sulsel sekira pukul 11.30 Wita.
Beberapa warga berhamburan keluar dari rumahnya dan atau bangunan saat gempa berlangsung.
Bahkan, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu Bantaeng, pembesuk panik dan berhamburan keluar gedung.
Direktur RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Sultan mengatakan pembesuk merasakan gempa utamanya yang berada di lantai 8,7,6,5, dan 4.

“Ini dirasakan khususnya oleh pasien-pasien di lantai atas,” kata Sultan di RS Anwar Makkatutu, Selasa (14/12/2021).
Keluarga pasien yang berada dalam gedung langsung melakukan evakuasi.
Sementara pihak rumah sakit langsung menerjunkan tenaga kesehatan untuk membantu evakuasi.
Sultan mengatakan sebanyak 147 pasien berhasil dievakuasi ke lantai dasar.
Baca juga: Musda Demokrat Sulsel Ditarik ke Jakarta? Januar Jaury: Kita Masih Tunggu Instruksi DPP Demokrat
Dari jumlah itu ada 17 bayi baru lahir.
Sebanyak 17 bayi dievakuasi tetap dibawa bersama alat inkubator untuk menjaga kondisi bayi tersebut.
“Itu kita evakuasi tetap dengan tempat box bayi inkubator, supaya tetap terjaga suhu dan terjaga juga dari oksigen bayi-bayi tersebut,” ujarnya.
Meski kondisi Bantaeng sudah dipastikan aman.

Pihak RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng sempat menunggu sejam, memastikan kondisi aman dari BMKG Pusat melalui BPBD Bantaeng.
Setalah mendapatkan informasi status sudah aman, pihak RSUD Bantaeng membawa pasien ke kamar perawatan masing-masing.
Informasi diperoleh, beberapa pasien RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng sempat merasakan sesak nafas akibat getaran gempa.
Terkait hal itu, Sultan mengatakan, pasien yang mengalami sesak nafas akibat gempa langsung ditangani dengan pemasangan alat bantuan oksigen.
“Ada beberapa pasien mengalami sesak nafas, tapi dengan cepat diantisipasi dengan oksigen,” Sultan menambahkan.
Saat terjadi gempa, juga sedang dilakukan operasi.

Beruntung gempa tidak menyebabkan listrik padam sehingga operasi tetap berjalan meski gempa.
“Saya akui teman-teman (tenaga kesehatan) tidak terjadi kepanikan dan pasokan listrik tidak ada yang mati, pasokan air,” ujarnya.
Menurut Sultan, hal sama sudah pernah terjadi pada saat gempa guncang Palu pada 2019 lalu dan tidak terjadi apa-apa.
Olehnya itu, pasien saat itu terus diberikan edukasi agar tetap tenang sambil menuggu kondisi dinyatakan aman.
Untuk memastikan keselamatan pasien, gedung di RSUD Bantaeng juga dilakukan pengecekan.
Baca juga: Aturan Main Musda Demokrat Sulsel
Hasilnya, tidak ditemukan kondisi bangunan yang berpotensi membahayakan akibat gempa.

Sehingga, katanya setelah beberapa saat pascagempa kondisi dinyatakan aman satu persatu pasien dikembalikan ke ruang perawatan.
“Kondisi saat ini semua tenang masih ada sebagian masih panik, tapi sebagian juga sudah masuk ruang perawatan,” katanya.(*)