Tribun Sinjai
Gandeng Bank Sulselbar, Pemkab Sinjai Gunakan Aplikasi SIMPADA Atasi Bocornya Pendapatan Daerah
Dengan adanya aplikasi SIMPADA maka potensi kebocoran pendapatan daerah dapat diketahui.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI UTARA - Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa mengatakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pajak dan Retribusi Daerah ( SIMPADA ) bisa mengatasi kebocoran pendapatan daerah.
Itu diutarakannya saat memberi sambutan pada peluncuran aplikasi SIMPADA di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai bersama Pimpinan Bank Sulselbar, Rabu (15/12/2021).
"Adanya aplikasi ini bisa cegah potensi kebocoran pendapatan daerah di TPI Lappa," katanya.
Seperti di TPI Lappa, Pemkab menarget Rp100 juta tahun ini. Namun baru Rp70 juta tercapai.
Dengan adanya aplikasi SIMPADA maka potensi kebocoran pendapatan daerah dapat diketahui.
Rencananya aplikasi itu akan diterapkan di TPI Lappa Sinjai, Pasar Sentral Sinjai dan di pasar-pasar kecamatan.
Sehingga retribusi pendapatan daerah dapat maksimal.
Aplikasi ini tujuan utama memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan pendaftaran, pelaporan dan pembayaran pajak daerah maupun retribusinya.
Olehnya itu, Bupati Seto menaruh harapan besar sistem ini kedepan dapat memberi kontribusi positif elektronifikasi dan sistem pengelolaan keuangan daerah.
"Saya berharap dengan aplikasi Simpada akan dapat membantu mempercepat penyampaian laporan dari wajib pajak maupun retribusi dan laporan keuangan pemerintah daerah dan juga meningkatkan kualitas laporan keuangan menjadi lebih valid daan akurat sehingga dapat mencegah kebocoran pendapatan daerah," harapnya.
Kepala Bapenda Sinjai, Asdar Amal Darmawan, mengatakan, aplikasi SIMPADA merupakan bantuan dari Bank Sulselbar yaitu sebuah apliaksi berbasis online untuk membantu pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) khsusunya pajak daerah dan retribusi.
Aplikasi ini kata Asdar, akan membantu para wajib pajak melakukan pendaftaran sampai dengan pembayaran sendiri melalui aplikasi SIMPADA kapan dan dimana saja sehingga ini menjamin akuntabilitas dan keamanan penyetoran pajak mereka karena langsung masuk ke kas daerah.
Dalam kesempata itu, Direktur Operasional dan IT Bank Sulselbar, Irmayanti Sulthan menjelaskan, aplikasi SIMPADA menjadi solusi optimalisasi pengelolaan pajak daerah dan retribusi.
Aplikasi ini telah terintegrasi dengan sistem pembayaran pajak dan retribusi daerah yang ditatakelolakan di Bank Sulselbar.
Simpada dibangun dengan tujuan untuk membantu Pemda dalam memantau penerimaan daerah atau pajak dan retribusi daerah.
Pada Oktober lalu realisasi penerimaan PAD Sinjai baru mencapai 67,95 persen atau senilai Rp67,58 miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp99,44 miliar.(TribunSinjai.com)