Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemilihan Rektor Unhas

Ketua MWA Unhas: Ingatkan 3 Besar Calon Rektor Tak Usah Bermanuver ke Jakarta

Ketua Majelis Wali Amanat ( MWA ) Universitas Hasanuddin ( Unhas ) Komjen (Purn) Syafruddin Kambo (60) berharap tiga besar calon rektor untuk lebih

Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
DOK TRIBUN TIMUR
Ketua Majelis Wali Amanat ( MWA ) Universitas Hasanuddin ( Unhas ) Komjen (Purn) Syafruddin Kambo 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Majelis Wali Amanat ( MWA ) Universitas Hasanuddin ( Unhas ) Komjen (Purn) Syafruddin Kambo (60) berharap tiga besar calon rektor untuk lebih santun dan menunggu tahapan resmi penjaringan dan penetapan Rektor Unhas periode 2022-2026.

Dia juga mengingatkan ketiga calon rektor ke-13 Unhas dan semua sivitas akademik tak menempuh upaya non-formil dan eksternal untuk terpilih.

“Kita di MWA menegaskan tetap obyektif dan netral hingga penetapan. Para calon dan pendukungnya tak usah bermanuver ke Jakarta-lah, kita tahulah,” ujar mantan Wakapolri ini kepada Tribun-Timur.com, Selasa (14/12/2021).

Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini (2018-2019) juga meminta pihak luar kampus dan perwakilan Kemendikbud Ristek lebih bijak dan objektif melihat dinamika internal Unhas.

MWA belum menerima laporan resmi hasil penyaringan calon rektor periode 2022-2026 oleh Senat Akademik Unhas, siang kemarin.

Sidang senat ini disiarkan live di channel YouTube resmi Unhas.

Daftar 18 Nama Penentu Rektor Unhas, Syafruddin: Ada Pakem Tak Tetulis, Tak Ada Intervensi

Hasilnya; Prof dr Budu Mannju PhD dari Fakultas Kedokteran Ungas meraih 29 dari 82 suara senat terhitung.

Posisi kedua, Prof Dr Jamaluddin Jompa dari Fakultas Kelautan dan Ilmu Perikanan Unhas meraih 21 suara dan ketiga Prof Dr Farida Patittingi Farida SH MHum dari Fakultas Hukum Unhas meraih 11 suara.

Sisanya 21 suara terbagi ke lima calon.

Satu suara batal.

Baca juga: Alumnus Jepang Vs Australia Vs UGM di Pemilihan Rektor Unhas

Laporan resmi ke institusi tertinggi kampus berusia 65 tahun itu, diagendakan pada Jumat (17/12/2021).

Pemilihan rektor defenitif dijadwalkan pekan ketiga Januari 2022 mendatang.

Sekadar diketahui, MWA adalah lembaga pengambilan keputusan kolektif tertinggi di kampus negeri.

MWA mewadahi kepentingan pemerintah, masyarakat dan kepentingan universitas.

Tugas utama MWA adalah menetapkan kebijakan umum universitas, mengangkat/memberhentikan pimpinan universitas, melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan universitas dan penilaian kinerja pimpinan universitas.

MAJELIS WALI AMANAT - anggota mejelis wali amanat Unhas 2017
MAJELIS WALI AMANAT - anggota mejelis wali amanat Unhas 2017 (dok_facebook_tribun_timur)

Saat ini, MWA Unhas berjumlah 19 orang.

Komposisinya adalah:

Enam orang ex-officio (menjadi anggota MWA karena jabatannya), adalah:

1. Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim)

2. Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman)

3. Rektor Unhas (Prof Dr Dwia Aries Tina Palubuhu)

4. Ketua Senat Akademik Unhas, Prof Dr Dadang Achmad Suriamihardja

5. Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas, M Jusuf Kalla

6. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unhas, Imam Mobilingo

Ada 3 tokoh mewakili masyarakat:

7. Komjen (Purn) Dr HC Drs Syafruddin MSi

8. Sofyan Wanandi (pengusaha)

9. Chairul Tanjung (CEO CT).

Delapan orang lainnya adalah wakil-wakil dosen serta 2 orang wakil pegawai atau tenaga kependidikan.

Delapan dari unsur dosen; Prof Indriyanti Sudirman, Prof Irawan Yusuf, Prof Ambo Ala, Dr Muhammad Altin Massinai, Prof Syamsul Bachri, Prof Niartiningsih, Prof Bahruddin Thalib, dan Prof Syamsul Bachri.

Unsur tenaga kependidikan, yakni Ernawati Rifai SE MM sekaligus Kepala Biro Akademik Unhas dan Drs Johanis Sattu sekaligus Kabag Anggaran Masyarakat Unhas

Merujuk pasal 7 ayat (3) Peraturan MWA Unhas Nomor 1/UN4.0/2021 tentang Pemilihan Rektor Unhas Periode 2022-2026, di pasal 7 ayat (3) disebutkan bahwa "tata cara pemilihan dilakukan melalui musyawarah dengan aklamasi atau pemungutan suara".

Sementara pada ayat (4) pasal yang sama disebutkan "jika proses musyawarah dengan aklamasi tidak dapat ditempuh, maka pemilihanmelalui pemungutan suara.
Kewenangannya dimana satu anggota MWA satu suara, dan menteri memiliki hak suara 35 persen dari jumlah hak suara".

Humas Unhas, Ishaq Rahman PhD menyebut, sejak beberapa waktu terakhir, banyak kalangan yang mendiskusikan tentang suara menteri yang mencapai 35.

Ini mulai dari berapa jumlahnya, bagaimana penggunaannya, dan lain-lain.

“Ini berbeda sebab menghitung suara adalah tradisi kampus PTN (perguruan tinggi negeri) satuan kerja dan BLU (badan layanan umum). Sementara Unhas, ini PTNBH (perguruan tinggi negeri berbadan hukum).”

Di akun media sosialnya, Ishaq Rahman menyebut mekanisme pemungutan suara (voting) dalam Pilrek Unhas nanti adalah salah satu opsi.

Ada opsi lain yang jarang dibahas, yaitu musyawarah dengan hasil aklamasi.

Aklamasi artinya masing-masing pihak memiliki kesepahaman dan memutuskan sesuatu.

Artinya, anggota MWA dapat saja sepakat untuk menetapkan satu dari tiga nama tersebut sebagai Rektor Unhas 2022-2026 tanpa perlu voting/pemungutan suara.

SYAFRUDDIN - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas Komjen (purn) Syafruddin Kambo, saat dikukuhkan jadi ketua MWA Unhas, 2018
SYAFRUDDIN - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas Komjen (purn) Syafruddin Kambo, saat dikukuhkan jadi ketua MWA Unhas, 2018 (dok_facebook_tribun_timur)

Merujuk pemilihan Rektor Unhas 2018 lalu, MWA sepakat untuk aklamasi memilih kembali petahana Rektor Prof Dwia Aries Tina sebagai Rektor ke-12 Unhas periode 2018-2022.

Di kampus PTNBH lain, misalnya Universitas Padjadjaran, Bandung.

Pada 2019 lalu, MWA Unpad sepakat memilih Prof Rina Indiastuti sebagai rektor periode berikut secara aklamasi.

Pada 2019 lalu, MWA ITB juga memilih Rektor periode 2020-2025.

Namun, sidang MWA ITB untuk Pemilihan Rektor digelar tertutup.

“Jadi kita tidak tahu, apakah secara aklamasi atau voting. Publik hanya mengetahui hasilnya.”

Dalam press release resmi, disebutkan bahwa, "MWA ITB menetapkan dan mengesahkan Rektor ITB Periode 2020-2025 terpilih atas nama Prof Reini D Wirahadikusumah PhD".

Tidak ada penjelasan dan uraian mengenai perolehan suara.

Jadi, ada kemungkinan itu melalui aklamasi juga.

Apakah sulit mencapai aklamasi dalam Rapat MWA untuk pemilihan Rektor?

Menurut Ishaq Rahman, tentu akan sangat bergantung pada anggota MWA sendiri.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved