Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Selayar

2 Kecamatan di Selayar Porak-poranda, Akibat Gempa 7,4 Magnitudo, Warga Diungsikan ke Dataran Tinggi

Hal itu diungkapkan, Kabag Humas Pemkab Selayar, Mursalim saat dikonfirmasi via telepon, Selasa malam.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
humas
Kondisi rumah warga Kepulauan Selayar yang rusak akibat gempa 7,4 Magnitude di NTT, Selasa (14/12/2021) siang. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Kabupaten Kepulauan Selayar, masih diungsikan di dataran tinggi pasca Gempa 7,4 Magnitudo yang mengguncang Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/12/2021) siang.

Hal itu diungkapkan, Kabag Humas Pemkab Selayar, Mursalim saat dikonfirmasi via telepon, Selasa malam.

"Jadi masyarakat sudah diarahkan untuk mengungsi ke daerah ketinggian. Sudah ada titik posko-posko yang dibangun, juga dapur umum," kata Mursalim kepada Tribun.

Selain dilengkapi dapur umum, posko-posko pengungsian yang ada lanjut Mursalim juga dilengkapi dengan tenaga kesehatan atau medis.

"Pak bupati (Basli Ali) perintahkan, bahwa setiap posko pengungsian harus ada dapur umum dan tenaga kesehatan," ucapnya.

Akibat gempa 7, 4 Magnitudo itu, lanjut Mursalim, hampir seluruh wilah Kabupaten Kepulauan Selayar merasakan dan terdampak.

"Jadi yang terdampak itu (akibat gempa) hampir semua di Kabupaten Kepulauan Selayar," kata Mursalim kepada Tribun.

"Namun, ada dua kecamatan yang parah, Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarannu," sambungnya.

Kerusakan yang ditimbulkannya, kata dia, utamanya rumah-rumah warga dan sejumlah fasilitas perkantoran atau fasilitas publik.

"Bahkan ada rumah warga yang rata dengan tanah," ucapnya.

Meski demikian, lanjut Mursalim, pihaknya sejauh ini belum mendapatkan informasi adanya korban jiwa.

"Alhamdulillah untuk korban jiwa tidak ada. Namun, untuk korban luka-luka ada enam orang," ucapnya.

Pihak pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar pun berencana menyambangi ke dua kecematan yang rusak parah itu, Rabu besok.

"Rencana sebentar subuh, pak bupati (Muh Basli Ali), bersama forkopimda termasuk BPBD, SAR akan turung langsung (ke Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu)," terang Mursalim.

Untuk mengakses dua kecamatan itu, kata Mursalim, pihaknya harus menempu perjalanan laut selama 18 jam.

"Jarak Pasilambena dengan ibu kota kabupaten (Selayar) itu 18 jam. Jadi butuh waktu untuk sampai ke sana," bebernya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, mengaku belum mendata pasti kondisi Pulau Kaloa Toa.

Lantaran, akses jaringan ke pulau itu terputus pasca gempa.

Pulau Kaloa Toa, kata Mursalim merupakan, wilayah Kecamatan Pasilambena.

"Iya benar, karena akses jaringan di sana masih terputus. Makanya pak bupati berencana ke lokasi langsung," ungkap Mursalim.

Posisi Pulau Kaloa Toa merupakan pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dekat dengan Pulau Flores NTT atau episentrum gempa.(*).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved