Danny Copot Direksi dan Dewas Perusda
Tegas! Danny Pomanto Copot Direksi Perusda, Termasuk Suami Ketua DPD Nasdem Makassar Rachmatika Dewi
Detailnya dari 27 direksi dan dewas yang diberhentikan, empat diantaranya adalah mantan pengurus di partai politik.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebelum terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi menjadi Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Makassar pada Pilwali Makassar 2020.
Dimana Danny-Fatma diusung dua partai dengan total 11 kursi.
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dengan enam kursi, sedangkan Partai Gerakan Indonesia Raya dengan lima kursi.
Dukungan kedua partai tersebut, membuat Danny-Fatma memenangi kontestasi lima tahunan tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wali Kota Danny Pomanto Pecat Direksi dan Dewas PDAM, PD Parkir dan 4 Perusda ini
Baca juga: Usai Dipecat Danny Pomanto, Ruangan Direksi dan Dewas Perusda Makassar Disegel Satpol-PP
Baca juga: Ternyata ini Alasan Wali Kota Makassar Danny Pomanto Copot Semua Direksi dan Dewas Perusda Makassar
Belum setahun menjabat, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bikin geger dengan memecat Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) enam Perusahaan Daerah (Persuda) Makassar.
Padahal, beberapa politisi dari partai besar di Makassar, tercatat sebagai direksi di Perusda Makassar.
Detailnya dari 27 direksi dan dewas yang diberhentikan, empat diantaranya adalah mantan pengurus di partai politik.
1. Arsony

Direktur Utama PD Terminal Makassar Metro Makassar ini tercatat sebagai mantan aktivis di Makassar.
Hampir separuh umurnya dihabiskan menjadi aktivis jalanan.
Beberapa kali dirinya mencoba untuk menjadi calon legislatif di PDIP.
Sosok mantan Wakil Ketua DPC PDIP Makassar itu pernah maju caleg DPRD Makassar pada Pemilu 2019 Makassar lalu.
Beberapa kali, Arsony memimpin gerakan demonstrasi di Makassar.
Pada tahun Pilpres 2014 lalu, Arsony bersama beberaoa aktivis membentuk Kawan Jokowi atau Koalisi Anak Muda Relawan Jokowi.
Pada Jumat (31/1/2020), Penjabat Walikota Makassar, M Iqbal S Suhaeb melantik Arsony bersama direksi perusahaan daerah lain di Ruang Sipakatau, Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar.
Iqbal memplot dirinya pada posisi Direktur Utama PD Terminal.
2. Basdir

Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Basdir rela meninggalkan Partai Demokrat untuk mendaftar di Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar Makassar Raya.
Namun itu tidak sia-sia, ia terpilih sebagai Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya.
Sayang ia dipecat oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto.
Basdir adalah mantan kader Partai Demokrat Makassar.
Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu, Basdir tak lolos untuk DPRD Makassar.
Suara berada pada urutan ketiga dengan jumlah 4.790 suara.
Basdir kalah dari dua Caleg Demokrat, Ray Suryadi Arsyad dengan 8.741 suara.
Sementara itu, Fatmawati Wahyuddin yang meraih kursi kedua untuk Demokrat dengan 6.994 suara.
Basdir mengakui masih ingin mengabdi untuk masyarakat melalui jalur pemerintahan.
3. Susuman Halim alias Sugali

Lelaki yang karib disapa Sugali itu, pernah mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Makassar dari Partai Demokrat pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Namun ia tidak lolos, padahal status keduanya petahana di Pileg 2019.
Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar itu pun mengundurkan diri sebagai kader Demokrat, dan mendaftar sebagai calon Direksi PD Parkir Raya.
Sugali pun lulus dengan jabatan Direksi Operasional PD Parkir Makassar Raya.
Sayang, Sugali menjadi salah satu Direksi yang dicopot Wali Kota Makassar, Danny Pomanto kemarin.
Bahkan Danny Pomanto juga mencopot mantan kader partai pengusungnya di Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2020 lalu.
Yakni, Andi Fadly Ferdiansyah mantan Kader Nasdem.
Sebelumnya ia menjabat Direksi Umum PD Parkir.
Ternyata Ia merupakan suami dari Ketua DPD Nasdem Makassar, Andi Rachmatika Dewi karib disapa Cicu.
Fadly sempat jadi Calon Anggota DPRD Makassar pada Pileg 2019 lalu. Sayang ia tidak terpilih.
Baca juga: Danny Pomanto Pecat Direksi Perusda Makassar, PAN: Devidennya Memang Rendah
27 Direksi dan Dewas Dicopot
Sebelumnya, pencopotan Direksi dan Dewas Perusda ini dilakukan mendadak, tidak ada informasi sebelumnya dari Pemkot Makassar selaku owner atau pemilih.
Hal itu disampaikan Direktur Operasional (Dirops) Perusahan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya Kota Makassar.
Saharuddin mengatakan, ia hanya mendapat informasi pemberhentiannya lewat Kepala Bagian Perekonomian dengan SK pemberhentian yang dikirim via WhatsApp.
Ia menyampaikan, isu pembubaran perusda memang sudah mencuat sejak lama.
Pemkot Makassar mengatakan akan melakukan evaluasi, namun tidak jelas kapan jadwalnya.
Padahal pada November lalu, seluruh perusahan daerah telah menyampaikan program kerjanya ke Pemkot Makassar.
"Tidak ada pemberitahuan secara resmi, sejak bulan Juli selalu muncul seperti itu, tapi bagi saya kita tetap bekerja," ucap Saharuddin.
Kendati begitu, pihaknya tetap menerima putusan Wali Kota Makassar sebagai owner.
Karena sesuai dengan Surat Keputusan (SK) pengangkatannya tertulis bahwa direksi dan dewan pengawas sewaktu-waktu bisa diberhentikan.
"Kita terima saja maunya owner, kita harus siap hari ini kita dilantik, besok kalau mau diberhentikan pasti diberhentikan, kita mengacu pada SK pengangkatan diangkat oleh wali kita dan diberhentikan oleh wali kota," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan, alasannya membubarkan seluruh direksi dan dewas Perusda karena tak berkontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar.
Menurut Danny, bentuk perumda tak cocok lagi karena seluruh PD tersebut tidak memberi kontribusi pendapatan untuk Pemkot Makassar.
Padahal Perusda tujuannya untuk menopang pendapatan Pemkot dalam bentuk PAD.
Danny Pomanto menilai pejabat dilingkup Perusda tidak becus bekerja.
Danny membubarkan PD tersebut lalu membuat skema baru agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut bisa mandiri.
Ia menunjuk lima orang kepercayaannya untuk menuntaskan masalah di tubuh BUMD.
"Saya membentuk tim sesuai visi misi saya perombakan total BUMD," tegasnya.
Berikut nama-nama Direksi dan Dewas Perusda yang dicopot
1. Qurani Dirut PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
2. Taslim Rasyid, sebagai Anggota Dewas PT BPR Makassar.
3. Hamzah Ahmad Direktur Utama PDAM
4. Sulprian, Direksi Umum PDAM
5. Asdar Ali Direksi Keuangan PDAM
6. Imran Rosadi Adnan Direksi Teknik PDAM
7. Andi Muhammad Yasir, Ketua Dewas PDAM Makassar.
8. Asmaeny Azis, Sekretaris Dewas PDAM
9. Romy Kresna Aditia, Anggota Dewas PDAM
10. Muhammad Abduh Rahman anggota Dewas PDAM
11. Arsony Dirut Utama PD Terminal Makassar Metro Makassar
12. Muhammad Achyar Hamid Direksi Umum PD Terminal Makassar Metro Makassar
13. Omar Abdullah Arifuddin, Direksi Operasional PD Terminal Makassar Metro Makassar
14. Asisten Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Kota Makassar, Ketua Dewas PD Terminal Makassar Metro Makassar
15. Ilyas HM Ali Arief, Sekretaris Dewas PD Terminal Makassar Metro Makassa.
16. Ridwan Rosadi Umar, anggota Dewas PD Terminal Makassar Metro Makassar
17. Basdir Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya
18. Saharuddin Direksi Operasional PD Pasar Makassar Raya
19. Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Makassar, Ketua Dewas PD Pasar Makassar Raya
20. Aminah Djunaid Sekretaris Dewas PD Pasar Makassar Raya
21. Mansiya Anggi anggota Dewas PD Pasar Makassar Raya
22. Irhamsyah Gaffar Direktur Utama PD Parkir
23. Andi Fadly Ferdiansyah Direksi Umum PD Parkir
24. Susuman Halim Direksi Operasional PD Parkir
25. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Makassar Ketua Dewas PD Parkir
26. Taufiq Manji Sekretaris Dewas PD Parkir
27. Ma'mur Said anggota Dewas PD Parkir.
(Tribun-Timur.com)