Erupsi Semeru
Bagaimana Nasib Orang-orang yang Tampak Merekam Awal Erupsi Gunung Semeru dari Jarak Dekat?
Tampak orang-orang panik namun tetap merekam gumpalan awan panas yang semula berukuran tidak terlalu besar
TRIBUN-TIMUR.COM - Muncul video orang-orang merekam awal erupsi Gunung Semeru dalam jarak dekat.
Video-video itu beredar pascaerupsi Gunung Semeru.
Tampak orang-orang panik namun tetap merekam gumpalan awan panas yang semula berukuran tidak terlalu besar.
Mereka terlihat berkumpul di suatu tempat yang belum diketahui posisi tepatnya.
Beberapa orang berteriak," Woh, wes, mlayu nek saiki (Wow, sudah, lari kalau sekarang)."
Tribunjateng.com sempat menelusuri kebenaran video tersebut.
Apakah termasuk video lama?
Berdasar penelusuran yang telah dilakukan tribunjateng.com, video itu memang baru-baru saja beredar di media sosial.
Tidak ditemukan video-video serupa sebelum terjadinya erupsi Gunung Semeru terbaru tanggal 4 Desember 2021.
Lantas bagaimana nasib orang-orang yang ada di video tersebut?
Belum diketahui nasib orang-orang tersebut apakah termasuk dalam orang hilang setelah pascaerupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Warga Terjebak Letusan Gunung Semeru Kirim Video Minta Tolong, Petugas Terhalang Awan Panas
Korban Luka Bakar
Sejumlah orang mengalami luka akibat erupsi Gunung Semeru.
Mereka kini menjalani perawatan di di Puskesmas Penanggal Lumajang.
Kamar di puskesmas tersebut overload hingga kekurangan oksigen untuk merawat korban.
Selain itu, Puskesmas Penanggal pun kekurangan obat dan alat untuk memindahkan pasien (brankar).
"Kami sudah kekurangan brankar, NF, obat luka, analgetik," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin, Sabtu (4/12/2021).
Dokter Lya menyebut kebutuhan oksigen yang paling darurat.
Sebab, ada sejumlah korban mengalami luka bakar di bagian wajah yang berpotensi bisa kehabisan napas.
"Banyak yang mengalami sesak nafas, karena banyak yang mengalami luka di daerah wajah, bengkak.
Kami menunggu ambulans datang dan oksigen, kami minta bantuan ke puskesmas sekitar," jelasnya.
Puskesmas kewalahan
Sepuluh orang mengalami luka bakar akibat terkena lahar panas Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Kondisi mereka ada yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh, namun ada juga yang luka ringan.
Sejumlah korban itu, saat ini sedang dirawat di Puskesmas Penanggal, Kabupaten Lumajang.
Sejumlah korban lain pun terus berdatangan hingga puskesmas kewalahan.
"Overload sekali. Ini ada 10 lebih (korban luka bakar akibat awan panas), berdatangan terus," kata Kepala Puskesmas Penanggal Lumajang, dr Lya Aristin.
Karena overload, Puskesmas Penanggal meminta bantuan ke puskesmas terdekat lainnya juga.
Mereka ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Pasirian.
"Kondisinya sudah dirujuk biar kondisinya cepat tertangani," jelasnya.
Selain dirujuk ke puskesmas terdekat, juga ke RS.
Sebab, di RS peralatan kesehatan lebih komplit, sehingga korban luka berat bisa segera tertangani.
"Iya, dirujuk karena kondisi berat.
Sementara yang ringan-ringan kami lakukan perawatan.
Kalau nggak terlalu parah kami masukkan rawat inap dulu untuk istirahat," ujar dr Lya.
Informasi terbaru dari TNI AD menyebut 1 orang telah dipastikan meninggal dunia.
Adapula 10 korban luka-luka, yang mayoritas mengalami luka bakar dan dirawat di Puskesmas Candipuro serta Puskesmas Penanggal.
Tim evakuasi gabungan masih melakukan pendataan dan kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Muncul Video Orang-orang Merekam Awal Erupsi Semeru Jarak Dekat,