Angkutan Como
Angkutan Listrik Co'mo Segera Beroperasi di Makassar, Rute Layanan dari Lorong Tembus Jalan Raya
Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Iman Hud mengatakan, desainnya masih sementara berproses, ditarget selesai tahun depan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
Karena mobil listrik, Iman Hud mengklaim modelnya akan menyerupai mobil golf.
Lantas bagaimana nasib angkutan umum alias Pete-pete?
Iman Hud menjelaskan, nantinya akan ada penyesuaian jika 'como' sudah akan dioperasikan.
Penggunaan transportasi menjadi hak masyarakat.
Angkot atau pete-pete jika tidak bisa beradaptasi tentu akan tergerus dengan hadirnya transportasi baru yang lebih nyaman.
"Ini sebenarnya secara natural, alamiah, mau tidak mau seperti itu, misalnya bentor tadinya banyak, ada gojek jadi tidak bisa kita lawan sistem, yang tadinya orang dominan pakai pete-pete tentu akan berubah.
Ia menjelaskan, alasan masyarakat tidak menggunakan pete-pete menyangkut kenyamanan dan keselamatan penumpang.
"Keselamatannya tidak dijamin karena supirnya seenaknya bawa pete-pete. Kedua supirnya merokok di atas mobil," bebernya.
Kendati begitu, nasib pete-pete juga harus dipikirkan.
"Jadi ada namanya solusi, semua harus berjalan baik, kita mau akomodir segala kepentingan, tidak ada egosektoral," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar, Zainal Abidin mengatakan, ia mendukung segala program pemerintah.
Ia menyarankan agar implementasi program ini melibatkan organda.
Kata dia, perlu ada pembagian yang jelas untuk jalur-jalur semua transporasi umum di Makassar.
"Kalau jadi feeder, feeder angkutan apa, itu harus jelas pembagiannya agar tidak menimbulkan penolakan," Abidin menambahkan. (*)