STIE YPUP
Prodi Manajemen STIE YPUP Kuliah Pemagangan, Bahas Kebijakan BBM Satu Harga
Program Studi Manajemen STIE YPUP Makassar menggelar kuliah pemagangan tema Manajemen Rantai Pasokan Dalam Implementasi Kebijakan BBM Satu Harga
Lebih jauh lagi menerangkan bahwa tidak semua daerah memiliki SPBU atau tidak semua SPBU itu jaraknya berdekatan, sehingga diterapkannya dua sistem distribusi yaitu one handling dari depot kirim ke SPBU pakai mobil tangki atau dari depot pakai mobil tangki dikirim ke APMS,.
Bedanya SPBU dengan APMS itu kalau SPBU itu ada di ring suatu daerah urban yang bisa dilalui mobil tangki dengan omzet besar, kalau APMS itu berada di daerah remote atau ring tiga dan APMS juga ada dua, yakni APMS daratan yang bisa disuplai pakai mobil tangki dan juga APMS kepulauan yang penyupaiannya itu dari kapal seperti dari depot dikirim ke pelabuhan antar pulau tersebut dan dari pelabuhan dibongkar lagi dan dikirim pakai mobil tangki
Faruq mencontohkan seperti di daerah adonara flores timur pengiriman BBM-nya.
“Itu dikirim dari depot Maumere yang berada di sisi baratnya larangtuka, jadi depot maumere mengirim pakai mobil tangki dan dibongkar di pelabuhan larangtuka dan dari pelabuhan larang tuka itu dipompa BBM yang ada di mobil tangki ke kapal dan dari kapal itu langsung menuju dermaga pulau adonara, kemudian tiba di pulau adonara BBM itu dibongkar lagi ke mobil tangki lalu mobil tangki nya mengantar ke APMS Adonara,” ujarnya.
Sehingga walaupun pertamina sudah menerapkan satu harga yang standar di masing masing outlet nya tapi ternyata ada beberapa daerah lebih tinggi harganya karena dijual oleh pengecer, semisal pulau adonara yang memiliki wilayah yang cukup luas ternyata hanya ada satu APMS dan selebihnya itu pengecer, contohnya lagi misalnya ada lima desa dan ternyata APMS ini hanya ada di satu desa sehingga pengecer datang mengambil ke APMS setelah itu mereka jual kemasing masing desa yang tidak memiliki APMS, sehingga menyebabkan harganya tidak merata atau tidak standar.
Mengacu beberapa hal maka dibuatlah BBM satu harga dengan cara menambah lembaga resmi penyalur pertamina meskipun jarak disatu pulau berjauhan sehingga tidak ada lagi perbedaan harga, jelasnya
Program BBM satu harga itu dimulai 2014-2019 diwilayah kepulauan yang namanya daerah Terluar, Terdepan, Terpencil, yang mana daerah tersebut harus dimasukkan listrik, energy BBM,dan beberapa lagi.2019 -2024 program BBM satu harganya di daratan dan kedua periode ini untuk memperkecil atau harga nya bisa standar, tutupnya
Saprianus Passau Mahasiswa Prodi Manajemen dalam pertanyaannya menyampaikan solusi apa yang ditawarkan terhadap SPBU yang memprioritaskan pedagang eceran ketimbang masyarakat.
Mengacu pada pertanyaan mahasiswa, Faruq menjawab bahwa bisa langsung menghubungi nomor kontak center 135 untuk menyampaikan keluhan-keluhannya, ia juga menambahkan ditinjau dari sisi lembaga penyalur reatail bahwa pertamina sebagai principal itu sudah punya kontrak dengan agen atau outlet
“Dikontrak itu sudah termasuk, berdasarkan kondisi lapangan kita tidak bisa menghindari adanya pengecer ini karena wilayah Indonesia cukup luas sehingga pertamina memiliki Sales Branch Manager untuk menyelesaikan masalah itu dan sudah ada divisi khusus untuk mengatasi keluhan keluhan dari masyarakat seperti pertanyaan dari safrianus bahwa akan diberitahukan SPBU agar menjaga stok nya dan kalau masih membandel maka akan dilakukan pembinaan,” katanya.
Sudarman mahasiwa salah satu mahasiswa prodi manajemen juga memberikan pertanyaan alasan kenapa premium mulai langka dan mulai mahal dari pertalite apa sih keunggulan pertalite dibandingkan premium?
Dari sisi kebijakan jawab Faruq terkait sisi lingkungan kualitas lebih baik karena ramah lingkungan, ekogreen, dan jauh dari timbal. (*)