Pemilihan Rektor Unhas
Unhas Kukuhkan Dua Profesor Baru, 2 Calon Rektor Hadir
Universitas Hasanuddin menggelar Rapat Senat Akademik dalam rangka penerimaan jabatan Profesor di Ruang Senat Akademik, Jl Perintis Kemerdekaan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin menggelar Rapat Senat Akademik dalam rangka penerimaan jabatan Profesor di Ruang Senat Akademik, Universitas Hasanuddin, Jl Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar, Selasa (30/11/2021).
Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan bahwa Unhas telah mencapai target penerimaan guru besar di tahun 2021.
"Alhamdulillah, penambahan guru besar di Unhas semakin cepat. Menjelang akhir tahun 2021,kita mencapai angka 20 guru besar baru," ujarnya
"Menyusul 3 lagi, kita berhasil melampaui target 20 guru besar," lanjutnya.
Ditinjau dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PPDikti) Unhas memiliki 343 dosen yang bergelat Profesor.
Dwia juga menyampaikan apresiasi atas upaya setiap dosen Unhas yang mampu terus berkembang dan meraih gelar Profesor.
"Ucapan terima kasih atau upaya dan kerja kerasnya.Semoga melalui pengukuhan ini bisa memgencourage teman-teman lainnya," sambungnya
Kali ini, Jabatan Profesor diraih oleh dua dosen tetap Unhas.
Pertama, Dosen Departemen Sastra Prancis Fakultas Ilmu Budaya (FIB) yaitu Muhammad Hasyim melalui kajian "Semiotik modes dalam komunikasi berperantara komputer internet di media sosial".
Hasyim menyampaikan dalam pidatonya bahwa persoalan komunikasi terkait pembacaan dan pemaknaan pesan dalam teks di media sosial masih menjadi isu yang menarik.
"Berdasarkan data we are social pengguna internet didunia berjumlah 4,5 miliar atau 60% lebih pengguna internet," ujarnya.
"Komunikasi di medsos telah menggunakan bahasa verbal, non verbal, emoji, musik, suara, video dan banyak lagi," lanjutnya.
Kedua, atas nama Mursin Lampe dari Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) melalui penelitiannya yaitu "Pelayaran dan Reproduksi Wawasan Kesatuan geososial Budaya Maritim Nusantara(Sebuah Kajian Antropologi Maritim)"
Di dalam pidatonya, Mursin menjelaskan tentang konsepsi Indonesia sebagai benua maritim.
"Negara kepulauan Indonesia dikonsepsikan sebagai benua maritim dengan kompleksitas ciri geografis, sosio budaya, maritim dan visi pembangunan. Hal ini dapat ditinjau dari 3 hal," ujarnya.