Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Reporter

Ketua Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin: Manhaj Wasathiyah Menolak Terorisme

KETUA Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, organisasi kemasyarakatan Islam dipimpinnya menolak tegas berbagai tindakan

Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
DOK WAHDAH ISLAMIYAH
Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin 

Irfan Abdul Gani

Tim Media Muktamar IV Wahdah Islamiyah

Melaporkan dari Makassar, Sulsel

KETUA Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, organisasi kemasyarakatan Islam dipimpinnya menolak tegas berbagai tindakan terorisme.

Ia berharap terorisme segera berakhir.

“Kita ingin terorisme ini diatasi dan dihilangkan. Baik di tingkat pribadi, maupun kelompok, termasuk oleh negara. Contohnya terorisme terhadap bangsa Palestina,” kata Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin saat menjadi narasumber pada kegiatan Pra-Muktamar Wahdah Islamiyah yang berlangsung secara daring, Kamis - Ahad (25-28/11/2021).

Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin mengatakan, Wahdah Islamiyah selama ini berlandas manhaj wasathiyah Islam.

Apa itu? Islam yang berada di tengah-tengah, penuh keadilan dan rahmat, serta selalu setia terhadap kebenaran.

Manhaj wasathiyah menolak terorisme. Kita harus terus berlandaskan pada manhaj tersebut,” ujar UZR, akronim namanya sekaligus panggilan karibnya.

Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin berpesan kepada aparat keamanan agar dalam menumpas terorisme selalu melibatkan ulama, dai, maupun ormas-ormas Islam.

Termasuk Majelis Ulama Indonesia ( MU I).

“Di MUI ada BPET (Badan penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme). Jika MUI dilibatkan akan lebih komprehensif dan menghilangkan ekses-ekses negatif. Ini akan berpengaruh positif terhadap pembangunan. Terutama pembangunan jiwa-jiwa bangsa Indonesia,” kata Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin.

Pada kesempatan ini, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin berpesan kepada peserta pramuktamar agar terus mengedepankan sikap wasathiyah dalam dakwah di tengah masyarakat.

“Wahdah sangat menghargai kesepakatan yang pernah dibuat oleh para pendiri bangsa, yitu NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Kita ingin konsekuen terhadap kesepakatan yang pernah dibuat tersebut,” kata Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin menjelaskan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Syaibani Mujiono mengatakan, pramuktamar melibatkan seluruh jajaran pengurus pusat hingga pengurus daerah.

"Pramuktamar ini mematangkan draf yang selama 3 bulan lalu telah digodok. Nanti draf yang sudah matang inilah yang akan dibawa ke muktamar," jelas Ustaz Syaibani.

Dia menambahkan, bahwa 13 kelompok kerja yang sebelumnya dibentuk badan perumus, masing-masing membahas, merekomendasikan hasil kerja, seperti konsep ketahanan keluarga, ekonomi, dan kesehatan.

"Kalau soal ketahanan keluarga, lembaga memberikan konsep agar bagaimana para aktivis dakwah bisa menjaga ritme keluarga dan aktivitas dakwah itu sendiri, sedangkan soal konsep ekonomi, Wahdah memiliki misi menciptakan satu rumah satu usaha. Adapun kesehatan, adanya konsep tentang sistem pengawalan kesehatan sejak lahir hingga meninggal," kata Ustadz Syaibani Mujiono.

Untuk diketahui, Muktamar IV Wahdah Islamiyah dijadwalkan berlangsung pada 18-22 Desember 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Muktamar IV akan diikuti 2.500 peserta dengan 300 peserta mengikuti secara luring dan selebihnya daring.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved